Tue 6-May-2025

Deplu Israel: Sulit Hentikan Peningkatan Kekuatan Hamas

Rabu 23-Januari-2008

Infopalestina: Pusat Kajian Politik Deplu Israel menerbitkan sebagian prediksi-prediksi laporan intelijen tahun 2008 yang mengisyaratkan bahwa pemerintah Amerika saat ini mulai lemah dan tidak akan berhasil membuat kemajuan di sebagian besar posisi utama dalam politik luar negerinya. Seperti menghalangi program nuklir Iran dan merealisasikan terobosan proses perdamaian antara Zionis Israel dan Palestina. Meskipun demikian sesungguhnya masalah menejerial untuk mendorong proses perdamaian tidak akan berhenti. Atas latar belakang inilah diprediksi adanya friksi-friksi antara Amerika dengan entitas Israel terutama dalam masalah permukiman-permukiman Yahudi dan lokasi-lokasi koloni permukiman.

Laporan ini menyebutkan bahwasanya tidak ada prediksi kemajuan yang hakiki dalam proses politik dengan Palestina. Namun proses akan terus berlanjut karena ini membantu kepentingan-kepentingan dinamis kedua belah pihak. Ditambahkan bahwa kejumudan yang terjadi saat ini akibat kelemahan pemerintahan Abu Mazen (Mahmud Abbas) karena Hamas masih tetap aktif. Demikian juga upaya Abu Mazen untuk memperkokoh gerakan Fatah diprediksi akan gagal. Mungkin saja dia tunduk pada tekanan yang terjadi pada dirinya untuk berdamai dengan Hamas sekibat realita ini Tel Aviv akan mendapatkan kesulitan dalam memulai berinisiatif baik untuk Abbas.

Adapun berkaitan dengan Hamas makan gerakan ini akan terus melanjutkan kontrolnya terhadap Jalur Gaza meskipun berbagai kesulitan yang dialaminya. Gerakan ini juga akan terus membesar dan memperkuat diri sebagai persiapan untuk menghadapi berbagai kemungkinan dengan militer (Israel). Aktivitas-aktivitas besenjata dari Jalur Gaza – termasuk serangan roket – akan terus berlanjut. Demkian juga daya jangkau dan kekuatan penghancur roket akan terus semakin membaik. Kota-kota baru akan masuk dalam jangkauan serangan. Meski demikian Hamas akan menahan diri untuk melakukan provokasi yang memaksa entitas Zionis Israel kembali menduduki Jalur Gaza. Adapun di Tepi Barat tidak mungkin bagi Hamas untuk melawan pemerintahan Abu Mazen karena kerasnya kekuatan yang harus dihadapinya.

Laporan ini juga menjelaskan bahwa friksi-friksi seputar penyelundupan senjata dan masuknya para aktivis perlawanan Palestina ke Jalur Gaza dan bahwa pemerintah Amerika tidak akan melakukan tekanan yang sesungguhnya kepada pihak Kairo dalam masalah ini dan akan melindunginya dari Konggres yang cenderung mengadopsi sikap entitas Zionis Israel. Selain dari pada itu di samping Arab Saudi sesungguhnya Mesir sudah semestinya bertindak untuk memasukan Hamas sekali lagi dalam pemerintahan Palestina. (seto)

Tautan Pendek:

Copied