Infopalestina: Israel bisa agak bernagas lega. Setelah perang di dua font (dengan Hizbullah dan perlawanan Palestina) hingga berakhir tahun 2006 sebanyak 187 Israel tewas. Namun sekarang hingga berakhir tahun 2007 Israel merasa lebih lega karena hanya 11 warga sipil dan serdadunya yang tewas selama setahun dalam perang Zionis Israel melawan perlawanan Palestina. Sementara dari pihak Palestina gugur 300 syuhada yang sebagian besarnya adalah para pejuang bersenjata.
Angka tersebut adalah data global tahun 2007 yang dihimpun dinas keamanan Israel hingga akhir tahun 2007. Ini adalah jumlah terkecil korban meninggal di pihak Israel sejak meletus intifadhah Palestina pertama hingga tahun 90-an.
Selama tahun 2007 sebanyak 4 serdadu Israel tewas dalam pertempuran. 3 di anaranya tewas di Jalur Gaza dan seorang lagi di Nablus wilayah utara Tepi Barat. Kemudian 3 orang Israel tewas dalam aksi syahid pada November 2007 2 orang sipil Israel tewas terkenal roket al qassam di kota Sedirot seorang warga Yahudi terbunuh dalam aksi serangan senjata di Tepi Barat dan seorang warga lainnya tewas dalam aksi penusukan di Gosh Asyon.
Jumlah korban tewas di pihak Israel tahun ini hanya separoh dari jumlah korban Israel di seluruh wilayah Palestina (24) dan sangat kecil bila dibandingkan dengan global perang Libanon (187) pada tahun 2005 dengan jumlah korban di pihak Israel 50 orang dan pada tahun 2004 jumlah Israel yang tewas 109 pada tahun 2003 berjumlah 199 orang dan pada puncak perang dengan Palestina pada tahun 2002 jumlah korban tewas di pihak Israel mencapai 426 orang. Setahun sebelumnya jumlah korban tewas di pihak Israel 2001 dan pada tahun 2000 jumlahnya 43 terhitung sejak 29 September 2000 saat dimulainya intifadhah al Aqsha.
Adapun jumlah aksi-aksi syahid nampak mengalami penurunan sangat besar. Selama tahun 2007 hanya sekali terjadi aksi syahid. Semua aksi yang direncanakan di Tepi Barat belum sampai pada tahap pelaksanaan. Meski satu ikat pinggang bom berhasil sampai di Tel Aviv dan ditemukan dalam sebuah operasai secara meluas oleh dinas intelijen dan militer Israel. Dalam operasi itu seorang anggota pasukan terjun payung tewas.
Sebagai perbandingan pada tahun 2006 terjadi 6 aksi syahid yang menewaskan 11 orang Israel. Pada tahun 2005 terjadi 8 aksi syahid yang menewaskan 23 orang Israel. Pada tahun 2004 terjadi 15 aksi syahid yang menewaskan 56 orang Israel. Pada tahun 2002 terjadi 60 aksi syahid yang menewaskan 211 orang Israel. Namun demikian data-data dan fakta-fakta baru sepertinya sangat layak mendapatkan perhatian. Secara mengejutkan jumlah roket perlawanan al qassam yang ditembakan ke wilayah Israel selama tahun 2007 mencapai 1080 buah lebih sedikit dari tahun 2006 di mana roket perlawanan al qassam yang berhasil ditembakan sebanyak 1722 buah.
Sebagai perbandingan pada tahun 2005 jumlah roket perlawanan yang ditembakan ke wilayah Israel kurang dari 500 buah. Penjelasan terhadap perbedaan jumlah roket yang ditembakan ke wilayah Israel adalah bahwa pada tahun pelaksanaan rencana penarikan pemetaan sepihak (hingga September 2005) para pejuang Palestina menahan diri untuk menembakan roket-roket mereka. Dan praktis baru dimulai serangan roket setelah penarikan Israel dari Jalur Gaza pada pertengan September 2005. Pada tahun 2006 hampir setiap bulan roket perlawanan al qassam ditembakan. Sedangkan tahun 2007 ada beberapa bulan terjadi suadanya aga tenang selama proses gencatan yang diakhiri bersamaan dengan penguasaan Hamas atas Jalur Gaza pada bulan Juni 2007 lalu.
Data lain yang mengejutkan adalah jumlah korban luka akibat serangan mortir dan roket yang mengalami kenaikan besar. Pada tahun 2007 jumlah korban luka akibat serangan roket dan mortir al qassam mencapai 312 orang Israel berlipat dari jumlah korban luka pada tahun 2006 yang hanya 162 orang saja. Seperti disebutkan bahwa tahun 2006 paling banyak serangan roket dilakukan sudah semestinya jumlah korban luka paling besar. Yang menjadi sebab banyaknya korban luka adalah perbaikan teknologi roket perlawanan yang semakin akurat dan membawa lebih banyak peledak. Adapun seangan mortir nampak mengalami peningkatan cukup besar. Selama tahun 2007 jumlah mortir yang ditembakkan sebanyak 1370 buah. Bahkan selama bulan April sebanyak 30 mortir ditembakan. Sejak saat itu terjadi peningkatan hingga 220 – 260 selama empat bulan terakhir. (seto)