Tue 6-May-2025

Yahudisasi Kota Lama

Selasa 15-Januari-2008

Wilayah ini terletak di tengah-tengah lembah Al-Kholidiyah sebelah baratnya. Di sana terdapat dua bangunan dan tanah pertanian milik keluarga Al-Dujani.

Bangunan pertama dihuni lima keluraga Arab yang terdiri dari 50 jiwa dan menempati 9 kamar. Jumlah ini setidaknya hingga tahun 1981.

Kemudian kelompok permukiman Israel yang terdiri dari Organisasi Athirat Habutem Hasyni atau dalam bahasa kita panti anak yatim telah mencaplok dua kamar milik Abdul Jawad Abu Arjab al-Ula yang menemapati tingkat pertama pada tahun 1989 dan karma kedua terletak di tingkat dua pada tahun 1992.

Organisasi ini berusaha mengusir seluruh penghuni apartemen tersebut dengan membawa surat perintah pengosongan dari mahkamah Israel yang diputuskan secara in absentia tanpa kehadiran tergugat. Namun dakwaan tersebut gagal dan penghuninya masih menempati apartemen tersebut.

Adapun apartemen kedua lantai dasarnya digunakan sebagai sekolah Shavubanim (sekolah untuk anak yatim) milik keluarga al-Dujjani. Apartemen tersebut dihuni lima keluarga arab terdiri dari 26 jiwa pada tahun 1981. Bangunan ini atapnya agak lebih rendah dari yang pertama namun punya halaman yang cukup luas dan terdiri dari tujuh ruangan yang dapat dimasuki melalui tangga beton yang kecil hingga ke sebelah baratnya.

Ada bangunan yang ketiga bangunan yang paling tinggi milik keluarga Al-Dujani. Bangunan tersebut digunakan sebagai sekolah agama Mihai Ulam. Terdiri dari dua tingkat memanjang hingga wilayah al-Halwa melalui pintu al-Silsilah sebelah barat.

Pada tahun 1940 bangunan tersebut disewakan kepada warga Palestina. Menurut catatan tahun 1981 tingkat pertama dari bangunan tersebut dihuni oleh 15 keluarga dan tingkat dua dihuni oleh 13 keluarga Arab.

Kekacauan pada tahun 1967 di rumah sekolah

Setelah perang enam hari antara Israel dan Negara-negara Arab kelompok agamawan dari organisasi Utsmaniyah yang diberi nama Athaorat Lusyina. Salah satu anggotany adalah Rahib Murdakhoi yang terakhir menjabat sebagai rahib agung di bagian timur dan barat di kota Rehobot bersebalahan dengan kota Tel Aviv. Organisasi ini telah menentukan target strategi mereka yaitu “Bekerja Untuk membersihkan al-Quds dengan cara penyerrahan dan penanaman sejumlah wilayah serta menempatinya oleh yayasan Taurat atau yayasan social lainya. Disamping mendiaminya oleh sejumlah keluarga yahudi”.

Pada tahun 1981 organisasi ini telah terpecah. Dari organisasi ini muncul beberapa organisasi serupa yang mempunyai tujuan yang sama dengan sebelumnya

Dua organsasi ini bekerja sebagai langkah awal menuju pencaplokan menyeluruh wilayah lembah al-Kholidiiayh dan lembah al-Saroya di Tepi Barat melalui dua jalur pintu gerbang Al-Quds. Salah satunya gerbang pelataran Masjid Al-Aqsha.

Dulu dua wilayah ini berada di bawah pengawasan penjaga kepemilikan musuh mahkamah yordania pada tahun 1948. Namun kini tempat tersebut berada dibawah tanggung jawab pemerintah Israel setempat yang berada di bawah penagwasan departemen hukum. Kemudian pemerintahan setempat Israel ini menyerahkan pengurusan dua wilayah ini kepada dua organisasi tadi. Langkah selanjutnya oranisasi Athirat Loushina menggusur sekolah dan perumahan warga Arab yang didiami oleh dua keluarga Mahmud Abu Isnainah dan keluarga Fatimah abu Miyalah istri Ibrahim abu Rumuz.

Pada tahun 1982 para pemuda dari gerakan agama yahudi masuk ke wilayah ini. Gerakan ini dikenal dengan nama “Gerakan Taubat” yang akhir-akhir ini popular di kalangan garis tengah Yahudi. Kebanyakan penganut gerakan ini berpaham shufi radikal (Hashedem) atau aliran “Prosalafiyah”. Orang-orang suka menamakan kelompok Barokhat Ibrahim (sekolah Barokah Ibrahim) yang dipimpin oleh rahib El-Ye’zer Berland dan didukung oleh seseorang yang berpengaruh di kalangan yahudi Ibrahim Duwiek salah seorang tokoh yahudi di Amerika Serikat.

Para pemuda radikal ini kemudian membuat lembaga keagamaan Shopabanem (kembalilah wahai anak-anakku) kelompok inilah yang sering bentrok dengan kalangan arab dalam upayanya mencaplok rumah-rumah warga Arab.

Di samping itu ada kelompok yahudi radikal yang lain yaitu Shavaneim yang terkenal paling aktif mengusir penduduk arab dari wilayah Palestina. Mereka itu adalah kelompok Barokhat Ibrahim yang salah satu anggotanya pernah mengatakan di harian Israel bahwa bangsa Arab yang bagus adalah bangsa Arab yang mati. Yang dinginkan oleh kami dari tetangga kami bangsa Arab bahwa kami adalah bangsa yang keras kami tidak akan bisa dihalangi oleh siapapun. Munkin kalian bisa menyebut kami sebegai kelompok “Mahawais” kami datang ke sini untuk mengobati orang-orang yang sakit jiwa.

Kelompok ini tambah berbahaya dengan sebagian anggotanya yang terdiri dari para veteran perang “Enam Hari” antara Arab dan Israel kelompok Kibotsat yang telah lalu akan tetapi kebanyakan anggota kelompok ini terdiri dari para penjahat residivis dan preman Israel.

Dalam wawancara dengan salah seorang anggotanya yang diterbitkan oleh harian Haaretz bulan Juni 1997 salah seorang pemuda pentolan sekolah agama yahudi ini menyebutkan Isa al-Masih akan turun lima tahun setelah semua rakyat Israel bertaubat. Ia (Al-Masih) tidak kahwatir dengan keberadaan Amsjid al-Aqsha di areal al-haram al-Quds. Ketika Al-Masih datang semua bangsa akan hilang kecuali bangsa yahudi. Oleh karena itu tidak perlu mengusir bangsa Arab mereka akan hilang dengan sendirinya.

Para pemuda ini tidak mempelajari apapun kecuali kitab Al-Taurat dari jam 7.30 pagi hingga jam 5.00 sore. Mereka tidak butuh ilmu apapun. Semua itu omong kosong kata mereka. Kami mempelajari sesuatu yang seharusnya dipelajari oleh setiap yahudi. Ketika al-Masih turun maka kamilah yang peling pertama selamat ungkapnya. Mereka bangga dapat tinggal dekat al-Haram (Jabal el-Bait). Menurut mereka tidak ada tempat yang paling suci selain tempat tersebut.

Sejak mereka menempati bangunan sekolah yang mereka dirikan pada hari itu mereka mendeklarasikan bahwa tujuan mereka adalah memindahkan sejumlah keluarga yang tinggal di bangunan milik al-Dujjani ke luar wilayah itu. Para keluarga terdiri dari keluarga FatimahAbuMiyalah dan keluarga MahmudAbuSunainah atau AbuYahya.

Tautan Pendek:

Copied