Media-media Israel suka mengistilahkan kegiatan permukiman Israel di al-Quds dengan “Sampul al-Quds” dalam rangka meredam penolakan warga al-Quds atas aksi penjajahan Israel selama ini. Sementara pembangunan permukiman
Yang tampak jelas dari aksi ini adalah diteruskannya pembangunan tembok rasial ini di wilayah Palestina. Dimana
Menurut data yan ada sampul rasial diatas pada akhirnya akan menghabiskan seperempat wilayah Tepi Barat dan mengisolasi lebih dari 200.000 warga Palestina di al-Quds dari kerabat dan saudara-saaudara mereka yang berada di dalam tembok.
Untuk itu dinas militer Israel telah menggusur 16.000 hektar wilayah Palestina atau sekitar 25 % dari luas Tepi Barat. Adapun tembok rasial nantinya akan mengisolasi 58 % dari seluruh wilayah Tepi Barat. sehingga bagian yang ada di dalam tembok rasial itu nantinya akan menjadi bagian dari wilayah
Untuk mendukung pembanguan tembok Rasial Dewan Knesset
Untuk memperkuat klaimnya ini Dewan Knesset mengeluarkan keputusan baru berupa larangan menikah bagi warga Palestina yang berada di wilayah jajahan 1948 dengan warga Palestina yang berada di wilayah jajahan 1967. Disamping itu serdadu
Di sisi lain untuk merealisasikan pembangunan distrik yahudi di wikayah al-Quds
Rencana
Sebelumnya beberapa kelompok yahudi radikal sudah melakukan pengusiran bangsa Palestina pada tahun 1948 dan mengusir 200.000 warga al-Quds dari tempat tinggalnya. Serdadu
Sementara itu sikap para pemimpin Zionis sangat jelas terlihat dari hasil konfrensi Hertzel yang diadakan pada tahun antara 2000 s/d 2006 yang mendorong dilakukannya proyek yahudisasi al-Quds.
Dalam kaitan ini partai-partai politik Israel seolah berlomba dalam menggoalkan program yahudisai al-Quds tampak dalam program politik mereka paska pemilu Knesset yang ke 17 pada tanggal 28 Maret tahun 2006.
Dengan melihat sepak terjang Israel secara keseluruhan dari aksinya membangun tembok rasial yang telah menyimpang jauh dari garis hijau di wilayah Tepi Barat maka pembangunan tembok rasial itu sengaja dilakukan untuk memperluas garis hijau Israel ke sebelah timur dalam rangka memberangus kesempatan mendirikan negara Palestina di seluruh Tepi Barat dan Jalur Gaza yang hanya 22% dari seluruh wilayah Palestina sebenarnya pada satu sisi dan menimbulkan bahaya perubahan demografis yang dirancang para ahli setrategi Israel pada sisi lainya. Disamping menghapus angan-angan bangsa Palestina untuk mendirikan negaranya dengan ibu
Nabil Mahmud al-Sahli penulis Palestina
Harian al-Syarq al-Ausat