Al-Quds – Infopalestina: Roket yang diluncurkan oleh perlawanan Palestina Kamis (03/01) menjadi pukulan baru bagi Israel setelah sebelumnya mampu menjangkau Askalan (16 km dari Jalur Gaza). Jika militer Israel terbukti gagal menghentikan serangan ini pertarungan sengit bakal berlangsung terus antara warga Palestina dengan warga permukiman Yahudi.
Berdasarkan data meski invasi dan serangan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza terus berlangsung serangan roket perlawanan juga tidak pernah berhenti. Bahkan mereka mampu mengembangkannya. Israel mengaku perlawanan mampu menyelundupkan senjata melalui perbatasan Jalur Gaza dan Mesir.
Lampau Garis Merah
Setelah jatuh roket terakhir perlawanan ke permukiman Yahudi Askalan jenis Garrad buatan Russia dan Katiyusha 122 mm Ehud Olmert menyatakan hal ini sudah melampaui garis merah.
Para pengamat mengatakan jika Israel tidak bisa berbuat apa-apa terhadap roket-roket ini maka Negara penjajah akan ‘mengekspor’ kondisi ketidakberdayaanya ke Negara-negara tetangganya seperti Mesir Suriah dan Libanon. Israel akan menuduh masyarakat internasional bertanggungjawab atas perlawanan Palestina.
Ancaman Strategi
Sumber cabinet Israel menyebutkan seranan roket Katyusha terakhir ke Askalan merupakan ancaman strategi bagi Israel. Karenanya penyelundupan senjata melalui Jalur Gaza harus dihentikan.
Membalas kepada Suriah
Akibat serangan roket perlawanan ini Israel sudah mulai berfikir untuk menyerang Libanon dan Suriah. Situs DBK berbasis inteljen Israel melansir Israel akan menyerang Libanon dan Suriah akibat serangan roket Palestina karena di dunia Negara itu gerakan perlawanan (Front Kerakyatan dan Qiyadah Ammah) memiliki perwakilannya.
Israel mengaku Qiadah Ammah bersama Fatah Islam beberapa hari lalu tiba di Jalur Gaza melalui intelijen Suriah yang menyelundupkan mereka melalui lautan Sinai dan mereka sudah terlatih dengan penyerangan roket Katyusha.
Sementara aku Israel juga Front Kerakyatan memiliki kemampun melontarkan Katyusha dari kelompok Hizbullah Libanon.
Israel sendiri sudah menyerang rumah-rumah warga Mesir di wilayah perbataan dengan Jalur Gaza di Sinai yang menyebabkan satu warga Mesir meninggal Kamis (03/01) demikian sumber warga setempat menegaskan.
Sejumlah sumber dari tokoh Palestina dan Mesir senjata yang diselundupkan ke Jalur Gaza melalui terowongan tidak bisa dihitung banyaknya. Dan senjata ke jalur gaza tidak bisa diselundupkan melalui jalan laut atau wilaa Palestina jajahan 1948.
Penempatan pasukan internasional di Jalur Gaza
Bahkan dalam “solusi final” dalam perundingan-perundingan yang ada Israel berusaha mencapai kesepakatan dengan persetujuan Amerika agar menjamin keamanan Israel dalam etiap perundingan dengan Palestina. Dalam hal ini Israel akan menyepakati dengan Presiden Bush untuk menempatkan pasukn perdamaian dunia di wilayah Tepi Barat dan sepanjang perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir.
Menurut pengamat langkah Israel ini merupakan kekhawatiran atas roket perlawanan Palestina yang mengalami kemajuan pesat dan kapasitas produksi dan jelajahnya. Ditambah Israel yang gagal menghentikan serangan roket itu. (bn-bsyr)