Tue 6-May-2025

Hamas dan Suriah Menjadi Agenda Utama Israel 2008

Sabtu 5-Januari-2008

Infopalestina: Departemen Luar Negeri Israel menempatkan Suriah dan Hamas dalam egenda utama yang tuangkan dalam rencana tahun 2008 mendatang. Dalam sebuah dokumen deplu Israel yang dikutip salah satu harian terkemuka Israel Ha’aretz disebutkan bahwa deplu Israel “membuat formula rencana strategis untuk mengeluarkan Suriah dari poros radikal yang meliputi Iran Hizbullah dan gerakan-gerakan Islam Palestina.”

Ha’aretz menukil dari para pejabat senior deplu Israel yang mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ada rencana yang jelas untuk merealisasikan tujuan ini. Namun di sana ada berbagai ide dan pemikiran yang bertujuan untuk menjauhkan Suriah dari Iran Hizbullah dan faksi-faksi perlawanan Palestina.

Ha’aretz mengatakan tujuan ini selaras dengan apa yang disebutnya “gerakan yang dilakukan pemerintah Olmert melalui berbagai mediator. Guna mengetahui sejauh mana kesiapan Damaskus untuk memulai perundingan politik dengan Israel.”

Untuk diketahui bahwa rencana deplu Israel yang sudah disetujui oleh Menlu Israel Tzepi Livni beberapa hari lalu itu meliputi poin-poin lain seperti melanjutkan jalan Annapolis mengisolasi gerakan Hamas di ranah internasional dan meningkatkan taraf kehidupan di Tepi Barat.

Rencana ini juga memuat upaya menghidupkan kembali hubungan dan interaksi dengan negara-negara Arab guna melancarkan proses normalisasi membuka chanel baru dan memperluas chanel-chanel yang sudah dibangun dengan negara-negara di timur tengah yang tidak memiliki hubungan diplomatic dengan Israel.

Target-target ini muncul di samping target-target dan tujuan utama lainnya termasuk menghalangi program nuklir iran pemberian bantuan kepada Yahudi di dunia yang hidup dalam kesulitan.

Publik Pesimis Pada Pemerintah

Sementara itu memasuki pergantian tahun publik Israel dilanca persimisme. Dalam jajak pendapat terakhir sebanyak 54% dari warga Yahudi menyatakan tidak optimis terhadap kondisi umum di negara Israel pada tahun baru ini. Sementara 47% menyatakan optimisme mereka.

Berdasarkan jajak pendapat konvensional yang dilakukan lembaga kajian Dachav Institute pada akhir tahun 2007 untuk salah satu harian terkemuka Israel Yedeot Aharonot sebanyak 89% koresponden menganggap kesempatan realisasi berdamai dengan Palestina selama tahun mendatang sangat kecil. Sementara it hanya 10 yang menyatakan masih ada kesempatan tinggi. Sebanyak 70% koresponden menyangsikan kelanjutan trek perundingan antara Israel dengan Suriah sementara hanya 29% menganggap harapan untuk itu masih tinggi.

Sebanyak 69% Yahudi menyangsikan Tel Aviv melancarkan serangan militer ke Iran karena alasan proyek nuklirnya. Sementara itu hanya 28% yang menganggap adanya kemungkinan terjadinya serangan secara besar-besaran. Sedangkan 54% Yahudi menyangsikan kemungkinan pembebasan serdadu Israel Gilad Shalit yang disandera di Jalur Gaza sementara 45% melihat harapan untuk itu masih besar.

Sebanyak 75% joresponden menganggap kemungkinan pembebasan dua serdadu Israel yang disandera Hizbullah selama setahun mendatang ini sangat kecil. Sementara 23% menyatakan kemungkinan itu masih besar. Sebanyak 54% mengatakan kemungkinan dilakukannya pemilu dini parlemen pada tahun 2008 ini sangat kecil sementara 43% menyatakan kemungkinan itu masih besar.

Seperti biasanya hasil jajak pendapat ini tidak terbebas dari berbagai paradok. Meskipun ada pesimieme public namun orang-orang Yahudi sangat optimis dengan semangat idividu (84%) sementara itu 14% mengatakan mereka pesimis. Meski mayoritas Yahudi yakin bahwa tahun baru ini tidak akan ada pemilu dini namun mayoritas (44%) memprediksi pada akhir tahun 2008 nanti Ketua Partai Liku Benyamin Netanyahu menduduki kursi perdana menteri. Sementara itu hanya 22% yang memprediksi Olmert tetap pada posisinya. (seto)

Tautan Pendek:

Copied