Tue 6-May-2025

Kajian Sejarah: PBB Siapkan Rencana Pembentukan Milisi Yahudi yang Dibekali Pesawat Tempur

Sabtu 29-Desember-2007

Infopalestina: Dua buah kajian sejarah Israel yang diterbitkan bersamaan dengan momentum peringatan 60 tahun pembagian (Palestina) menegaskan sekiranya bukan karena aktivitas Inggris di Palestina dan kawasan serta tekanan Yahudi Amerika Serikat pastilah tidak akan berdiri negara penjajah (Israel). Demi merubah wajah sejarah di kawasan dari satu sisi Sejarahwan Mothi Golaniy dari Universitas Haifa menegaskan bahwa pada saat orang-orang Israel menolak memberikan voting atas resolusi pembagian (Palestina) pada 29 November 1947 dengan dalih bahwa proposal ini tidak bisa diterima dari kedua belah pihak mereka membuat rencana pembagian alternatif. Dalam studi terbarunya dengan judul “Utusan Smith Terakhir” Golaniy mengisyaratkan bahwa rencana pembatian alternatif yang diprakarsai Inggris ini pada subtansinya membatalkan rencana pembagian yang dibuat PBB yang telah diputuskan dengan suara 33 negara mendukung dan 13 negara menentang yang tertuang dalam resolusi PBB nomor 181.

Golaniy menjelaskan sekiranya bukan karena aktivitas orang-orang Inggris demi melaksanakan resolusi pembagian alternatif pastilah pendirian negera penjajah (Israel) menjadi hal yang sangat amat diragukan. Dia mengingatkan akan kebulatan tekad pihak London kala itu untuk tidak memberikan izin kepada Mufti Palestina al haj Amin al Husaini untuk menguasai bagian Arab di Palestina sepeninggal Inggris dari Palestina berdasarkan resolusi pembagian (Palestina).

Golaniy mengisyaratkan bahwa pemerintah mandataris Inggris lebih mengutamakan agar Raja Yordania Abdullah bin Husain membentangkan penguasaannya ata tanah yang disiapkan untuk negara Palestina. Dan otorita Inggris berhasil dalam hal itu. Dalam studinya Golaniy menjelaskan bahwa Inggris telah menghegemoni atas pembuatan keputusan di Yordania kala itu melalui Komandan Militer Yordania Wilayah Timur Galob Pasha (Abu Hanik). Menurutnya kala itu Inggris konsen agar Raja Abdullah mewakili Liga Arab sebagai pemimpin pasukan Arab paska hari nakba (prahara).

Sejarahwan Israel ini mengisyaratkan pada langkah kedua yang menunjukan peran orang-orang Inggris dalam pengaruhnya yang besar atas kondisi yang terjadi di Palestina. Misalnya dalam mencegah Mesir dan Suriyah untuk mengirim pasukannya ke Palestina untuk membantu orang-orang Palestina sebelum pasukan Inggris meninggalkan wilayah tersebut. Golaniy menambahkan “Sekiranya bukan karena hadangan orang-orang Inggris terhadap pasukan Suriyah dan Mesir dalam berupaya masuk ke Palestina sebelum Mei 1948 pastilah pasukan Israel yang baru (dibentuk) tidak bisa melakukan perlawanan dan pasti wajah sejarah di kawasan akan berbeda.”

Dalam setudi yang lain seorang sejarahwan Israel dari Universitas Haifa Zohr Sigav mengatakan sekiranya bukan karena intervensi dan campur tangan Yahudi Amerika Serikat menjelang voting atas resolusi pembagian (Palestina) pastilah entitas Zionis Israel tidak akan berdiri. Dalam studinya dia mengingatkan seputar kepemimpijan Yahudi di Amerika dan pendirian entitas Zionis Israel. Dia mengatakan kala itu berbeda dengan hubungan mesra hari ini antara negara penjajah (Israel) dan Amerika Serikat yang disebut terakhir ini kala itu menentang ide negara Yahudi dan resolusi PBB soal pembagian Palestina sebagaimana ditunjukan oleh pemimpinnya Presiden Harry Truman.

Masih menurut Zohr kala itu orang-orang Yahudi Amerika Serikat memahami betul selepas usai perang dunia kedua dan besarnya tragedi yang dialami saudara-saudara mereka di Eropa bahwa mereka tidak mampu membantu tanpa campur tangan dan intervensi. Meskipun sikap mereka bertentangan dengan kepentingan Amerika. Yahudi Amerika mengancam Presiden Truman tidak akan memberikan suara mereka kepada Truman dan partainya apabila tidak mau merubah sikapnya terhadap ide negara Yahudi di Palestina. Zohr menjelaskan bahwa Yahudi Amerika telah melaksanakan ancaman-ancaman mereka ini dalam pemilu presiden Amerika tahun 1946 yang mengakibatkan kekalahan telah Partai Demokrat. Kekhawatiran terulangnya hasil yang sama dalam pemilu presiden yang akan diselenggarakan tahun 1948 telah menjadi salah satu sebab perubahan pada sikap Truman dan dalam mendorong Washington untuk mendukung resolusi pembagian (Palestina). Begitulah menurut peneliti Israel ini.

Dari sisi lain Sejarahwan Israel Dr. Ilad Ben Daror mengungkap bahwa PBB telah menyiapkan rencana pembentukan milisi Yahudi bersenjata yang dibekali dengan pesawat-pesawat tempur. Tujuannya adalah untuk melaksanakan resolusi pembagian Palestina dan pendirian negara Yahudi saja. Apa yang diungkapkan sejarahwan Israel ini berdasarkan laporan harian terkemuka Israel Ha’aretz. Setelah dia melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen di PBB selama setahun yang lalu. Tertulis dalam dokumen-dokumen tersebut bersifat rahasia namun belakangan PBB menghilangkan sifat kerahasiaannya dan membukanya untuk publik. (seto)

Tautan Pendek:

Copied