Tue 6-May-2025

Militer Israel Akui Ganasnya Perlawanan di Jalur Gaza

Rabu 26-Desember-2007

Alquds – Infopalestina: Untuk yang kesekian kalinya militer Israel mengakui pasukannya mendapatkan perlawanan ganas dan sengit dari para pejuang Palestina di Jalur Gaza. Pernyataan militer Israel ini menyusul pertempuran yang terjadi pada Kamis (20/12) di daerah al Magazi dan wilayh tengah Jalur Gaza. Para serdadu Israel menyebut itu sebagai “pertempuran yang sebenarnya dengan para pejuang yang terlatih dengan baik.

Koresponden militer chanel 2 televisi Israel yang menyertai pasukan penjajah Zionis Israel selama melakukan aksi ke Jalur Gaza Kamis (20/12) mengungkap kesaksian para serdadu Israel yang ikut dalam aksi militer tersebut. Mereka mengatakan bahwa apa yang terjadi di Magazi berbeda dengan aksi-aksi yang pernah dilakukan militer Israel di Jalur Gaza sebelumnya.

Mereka menambahkan bahwa apa yang berlangsung di Magazi adalah “pertempuran dalam arti yang sesungguhnya para pejuang perlawanan mengendalikan pertempuan dengan kekuatan. Mereka melancarkan serangan secara massif. Belum pernah sebelumnya mereka menggunakan berbagai macam jenis senjata seperti saat itu.

Para serdadu Israel menambahkan faksi-faksi perlawanan Palestina menggunakan polesan layaknya orang-orang bersenjata mereka memanggul roket-roket RPG dengan tujuan untuk menyesatkan pasukan militer Israel.

Terkait dengan ini faksi-faksi perlawanan Palestina telah mengancam Israel bahwa pihaknya akan membuat kejutan bagi Israel dengan senjara-senjata dan sarana tempur baru yang belum pernah digunakan sebelumnya apabila Israel berfikir hendak menduduki kembali Jalur Gaza.

Sayap militer gerakan Hamas Brigade Izzuddin al Qassam berhasil menghadapi operasi udara militer Israel yang mencoba melancarkan aksi-aksi pembunuhan terhadap para mujahidin perlawanan di Khan Yunis dan al Magazi Jalur Gaza Kamis (20/12).

Dalam pernyataan yang diterima koresponden Infopalestina Brigade al Qassam mengatakan “Para mujahidin al Qassam berhasil menghadang pasukan udara Israel yang mengerahkan helikopter tempur ke wilayah udara Jalur Gaza di sebelah timur daerah Khan Yunis wilayah selatan Jalur Gaza serta kamp pengungsi al Magazi wilayah tengah Jalur Gaza.

Koresponden harian terkemuka Israel Ma’arev menyatakan pihak militer Israel mengakui untuk pertama kalinya operasi udara militer Israel mendapatkan serangan darat dari para pejuang perlawanan Palestina di Jalur Gaza.

Olmert Akui Ini Perang Sungguhan

PM Israel Ehud Olmert mengakui akan kekuatan para pejuang Palestina yang perlawanannya bertumpuh pada kegigihan dan semangat juang tinggi dalam mengembangkan senjata buatan lokal. Ia menilai bahwa apa yang terjadi antara militer Zionis Israel yang tercatat sebagai kekuatan militer terbesar kelima dunia dengan para pejuang Palestina sebagai perang yang sesungguhnya.

Dalam sidang kabinet pekanannya kemarin Ahad (23/12) Olmert menegaskan bahwa operasi-operasi militernya melawan apa yang ia sebut sebagai kelompok teroris di Jalur Gaza “akan terus berlanjut hingga bisa menghentikan aksi pelepasan rudal” yang diarahkan ke dalam wilayah Palestina 48 yang berdekatan dengan Jalur Gaza “sebisanya” sebuah isyarat akan kegagalannya untuk menghentikannya secara militer.

Kepala pemerintahan Zionis Israel yang dalam banyak sidang kabinetnya selalu membahas soal roket Palestina mengatakan”Apa yang tengah terjadi di Jalur Gaza akhir-akhir ini tidak mungkin dinilai selain sebagai perang yang sesungguhnya antara militer dengan organisasi Palestina. Perang ini akan terus berlanjut.” Demikian tegas Olmert sambil mengajak para serdadunya untuk sabar dan tak goyah dalam menghadapi kekuatan pejuang Palestina.

Di pihak lain Olmert mengatakan:”Israel tidak berkepentingan melakukan perundingan dengan pihak-pihak yang tidak menerima syarat-syarat dasar yang diletakkan oleh Tim Kuartet. Hal ini diberlakukan kepada Hamas Jihad Islami dan pihak mana saja.”

Dalam kaitan ini menteri perang Zionis Israel Ehud Barak mengatakan bahwa “tidak ada dasarnya untuk melakukan perundingan dengan Hamas. Gerakan ini harus dijatuhkan dan tidak perlu ditolong” demikian ancam Barak.

Walau demikian Barak menjelaskan “jika Hamas menghentikan pelesatan roket maka Israel tidak akan menghentikan kegiatannya” tambah Barak mengklaim.

Dalam laporan yang disampaikan menteri perang Zionis Israel ini dihadapan sidang kabinet menyebutkan bahwa lebih dari 50 pejuang Palestina dibunuh oleh militer Zionis Israel selama sebulan ini. Mereka juga mengumumkan akan lima serdadunya terluka oleh tembakan pejuang Palestina salah satu korban dikentarai sebagai luka parah.

Roket Perlawanan Palestina Makin Gawat

Sejumlah sumber resmi Israel mengakui bahwa perlawanan Palestina terutama serangan roketnya ke permukiman Israel di sekitar Gaza sejak Hamas menguasai Jalur Gaza enam bulan lalu.

Sebuah studi statistic Israel dalam situs resmi kementerian luar negeri Israel menyatakan bahwa warga Palestina di Gaza selama enam bulan terakhir sudah melancarkan 428 roket dan 590 misil dari Jalur Gaza ke permukiman Yahudi dan target-target militer Israel.

Studi di atas mengisyaratkan bahwa setengah bulan pertama Desember terjadi eskalasi serangan perlawanan Palestina ke permukiman Israel di Naqab selatan Palestina jajahan tahun 1948 yang mencapai 66 roket dibanding hanya 65 roket selama bulan November sebelumnya.

Dalam kaitan ini majlis kecil keamanan di pemerintah Israel 23 Desember kemarin menyetujui pengalokasian anggaran pembangunan system pertahanan bagi roket Palestina. Elit Israel sendiri mengakui sulit menghalangi serangan roket Palestina.

Pembangunan system pertahanan baru ini disebut “kubah baja” menelan biaya 811 juta Syekal atau 200 juta USD dan akan selesai dalam waktu dua tahun.

Harian Israel Haaretz menyebutkan unit industri militer Israel “Ravael” sudah mengembangkan system penyadapan sinar ultraviolet di kawasan Timteng yang membantu memberikan peringatan jatuhnya roket Al-Qassam. Mereka menggunakan radar buatan perusahaan Elta.

System ini akan mendeteksi posisi roket perlawanan di udara setelah satu detik diluncurkan dan dihancurkan di udara. System ini akan dibangun tahap pertama di baldah Sidrot.

811 Juta Syekel Untuk Bangun Proyek “Topi Baja”

Situs Resmi Harian Ma’arev Israel menyebutkan Sidang Kabinet Terbatas bidang Politik dan Keamanan Israel menyetujui rancangan Menteri Perang Ehud Barak untuk mengembangkan proyek “ Topi Baja” untuk menghadapi serangan roket Al-Qossam.

Situs itu menjelaskan pemerintah Israel telah memutuskan untuk mengalokasikan dananya sebesar 811 juta syekel (1 Syekel = 397 dollar) untuk membiaya proyek ini. Rencananya proyek ini akan rampung dalam lima tahun ke depan dan bisa digunakan dua tahun sesudahnya.

Sementara itu sumber militer Israel menyebutkan pelindung ini dapat menangkis 90 % serangan-serangan roket perlawanan. Disebutkan bahwa Ehud Barak sudah memulai memasarkan proyeknya di kalangan cabinet Olmert sejak Pebruari 2007 yang lalu. Dan akhirnya mayoritas menteri menyetujui proyek ini walau Perdana Menteri Ehud Olmert sempat menolak usulan Barak tersebut. Diyakini proyek ini akan menggantikan posisi Natilos kepunyaan Amerika yang sudah dipasang sebelumnya.

Menurut Ma’arev proyek tersebut lebih murah dibanding dengan biaya penyebaran sejumlah pelindung anti roket yang biasa disebar di seluruh permukiman Israel yang biasa mendapat serangan dari kelompok perlawanan. Seperti Sederot Eskelon dan Tav Ezzah.

Alat ini seperti Topi Baja yang akan menangkis semua roket yang dilessakan kelompok perlawanan dan meledakkanya di udara.Pengerjaanya akan ditangani oleh perusahaan Rafael yang bergerak di bidang pengembangan senjata perang mutakhir.

Dalam kaitan ini Pemerintah Israel juga telah menyetujui pengalokasian dana sebesar 310 juta syekal untuk proyek perlindungan rumah-rumah atau lembaga-lembaga Israel yang berada di wilayah Naghev barat dan Sederot. Namun militer Israel menakui kedodoran menghadapi serangan roket Palestina walau didukung dengan persenjataan modern dan high teck canggih. (seto)

Tautan Pendek:

Copied