Tue 6-May-2025

Syeikh Maher Singa Berjenggot Putih

Senin 24-Desember-2007

Nablus – infopalestina -Sosoknya masih terkenang dalam pandangan orang banyak yang menyaksikan sendiri akan kesolehan ketaqwaan kebaikan dan budi pekertinya. Sosok ini telah hilang dari kotaNablus. Dengan senjata sosok ini sengaja disingkirkan dari masjid-masjid Nablus yang bisa menggetarkan hati para jamaahnya. Lalu apa yang mungkin akan disampaikan penduduk kampung al-Yasaminah? Apa yang mungkin akan dikomentari oleh penduduk Kota Lama tentang putera dan tokohnya yang dengan jenggot putih dan keluarganya menjadi contoh hidup dalam pengorbanan dan perjuangan?

Inilah sekilas gambaran hidup Syeikh Maher al-Kharraz Abu Taher seorang dai tokoh reformasi dan pejuang tulen yang tak pernah pelit dalam memberikan apa yang terbaik bagi bangsa tanah air dan agamanya. Walaupun begitu tak membuat badan keamanan milik Otorita Palestina (OP) yang dikepalai Mahmud Abbas bersimpati kepadanya bahkan malah menangkapnya bersama putera-puteranya. Sebelum akhirnya dipenjara oleh pihak penjajah Zionis Israel bersama puteranya Saad.

Singa Berjenggot Putih

Syeikh al-Kharraz dengan pengorbanannya yang tinggi dikenal sebagai tokoh Nablus seperti gunung api. Semua tahu di kota syuhada Nablus dan sudah barang tentu mengenal baik siapa singa ini yang walaupun usianya menjelang senja tak kenal menyerah dalam menghadapi setiap ujian hidup. Sejarah hidupnya dimulai dengan dijebloskannya beliau ke penjara Zionis Israel tahun 1989 selama 6 bulan lamanya. Tahun 1992 kembali beliau ditahan selama 4 bulan dan berikutnya diusir ke Maraj Zohur selatan Lebanon bersama para tokoh gerakan Islam lainnya.

Pada tahun 1995 kembali pihak Zionis Israel menangkap dan memenjarakannya sampai 3 bulan. Lalu dibebaskan kembali hingga tahun 2002. Di tahun itu pula bersama dengan meluasnya intifadah al-Aqsha kembali ditahan pihak penjajah Zionis Israel selama 6 bulan. Setelah itu beliau dibebaskan kembali hingga akhirnya pada tahun 2006 Syeikh al-Kharraz harus mendekam di penjara Israel. Terakhir di tahun 2007 ini kembali beliau ditahan pihak Zionis Israel yang sebelumnya ditangkap oleh pihak badan keamanan Mahmud Abbas selama sebulan.

Pengorbanan Sang Anak

Pengorbanan keluarga Syeikh Maher tidak hanya dimonopoli oleh kepala keluarganya saja namun anak tertua Syeikh Maher Taher sama-sama mendapatkan tekanan dari pihak Zionis Israel. Sejak tahun 2002 setelah operasi militer Zionis Israel bertajuk tembok penjaga hingga tahun 2005 Taher ditahan oleh pihak Zionis.

Pada tahun 2003 saat Taher masih dipenjara pihak Zionis Israel kembali menangkap putera kedua Syeikh Maher Saad bersama keluarga dan teman-teman mahasiswa se-kampus. Selama satu setengah tahun beliau mendekam di penjara dan setelah itu kembali ke kampusnya untuk mengabdi dan berkontribusi dalam perjuangan kampus. Karena aktivitasnya itulah Saad kembali dijebloskan ke penjara Zionis Israel sejak empat bulan lalu di tahun 2007 ini.

Sedang putera beliau yang ketiga Usaid adalah juga menjadi sasaran pihak Zionis Israel dan dipenjara pada tahun 2006 lalu selama satu tahun. Setelah bebas beliau kembali ke kampusnya untuk menyelesaikan studinya dan ditunjuk sebagai guru ilmu pengetahuan umum. Tidak selang beberapa lama kembali beliau ditangkap pihak keamanan OP pimpinan Abbas dan dijebloskan ke dalam penjara hingga berita ini ditulis.

Putera Syeikh Maher keempat adalah Urwah (23) belum merasakan pengapnya penjara Zionis Israel hingga kini. Akan tetapi beliau menjadi salah satu korban kekerasan pemerintah Fayyadh di Ramallah dan dinas keamanannya yang hingga kini menahannya sejak 2 bulan lalu di penjara Nablus. Lengkap sudah segudang penderitaan yang dialami keluarga al-Kharraz mereka tidak tahu apakah pihak penjajah Zionis atau dinas keamanan Abbas yang akan menangkapnya?!

Ummu Taher Angkat Bicara

Isteri Syeikh Taher Ummu Taher berbicara tentang detail penangkapan suaminya dan perasaan yang menyertainya ketika suaminya dicokok aparat Abbas dengan mengatakan”pukul empat pagi dini hari Selasa (6/11/07) pasukan penjajah Zionis Israel mengepung rumah yang kami tempati di daerah al-Yasamenah di Kota Lama (Baldah Qademah). Pasukan itu kemudian segera mengusir orang yang di dalam rumah dengan mencongkel pintu menggunakan alat pencongkel walaupun tuan rumah membukakan pintu.”

Menanggapi penangkapan suaminya dan ketiga anaknya Saad yang ditahan di penjara Zionis Israel sementara Urwah dan Usaid ditahan di penjara OP Ummu Taher berkomentar”Tentu kesedihan menyelimuti hati kami yang susah untuk diungkapkan dengan kata-kata. Tiada yang kami miliki selain ucapan hasbunallah wa nimal wakil (cukuplah Allah sebagai penolong dan pelindung) tak ada ucapan mencela atau mengecam dalam kamus saya.”

Anak Syeikh yang masih bujang Taher menyampaikan kesedihannya yang sangat dari perang terbuka ini yang dikumandangkan oleh pihak Zionis Israel di satu sisi dan pihak OP di sisi lain. “Untuk pertama kalinya saya merasakan sedih yang belum pernah saya rasakan dari penangkapan ayah saya. Bukan apa-apa tapi karena kondisi kesehatan ayah yang parah. Kedua matanya tidak bisa melihat dengan sempurna” tambahnya sedih.

Di akhir pembicaraannya Ummu Taher berkomentar”Abu Taher dan Saad ditahan di penjara Zionis Israel itu memang menyedihkan. Akan tetapi Usaid dan Urwah ditahan oleh kelompok Fatah itu yang lebih menyedihkan. Keduanya ditahan saat ayah dan kakaknya ditahan di penjara Zionis Israel. Lengkap sudah penderitaan yang saya alami” kata Ummu Taher tegar. (AMRais)

Tautan Pendek:

Copied