Tue 6-May-2025

Penjara OP Junaid Penjagalan dan Kuburan Para Pejuang

Jumat 21-Desember-2007

Nablus – Infopalestina: Bagi warga Palestina yang merasakan neraka penjara Junaid milik Otoritas Palestina akan menyebutnya sebagai tempat penyiksaan yang lebih mirip penjagalan manusia.

Ratusan ribu warga Palestina yang pernah mendekam di sana sudah merasakan pahitnya sarana dan cara penyiksaan dan cara introgasi yang digunakan di “penjagalan” itu persis yang digunakan oleh penjajah Israel . Dalam sel-sel penjara Junaid ini masih mendekam elit perlawanan Palestina yang menjadi saksi hidup kekejaman dan kedlaliman aparat keamanan Palestina yang identitas kepalestinaanya sudah terkelupas karena lebih memilih bekerja mewujudkan agenda-agenda asing. Hari ini penjara Junaid yang sesak dipenuhi tahanan warga Palestina sendiri tersimpang kisah-kisah pahit dan pahitnya kedlaliman. Sebuah penjara yang disiapkan untuk menjadi kuburan bagi anak bangsa Palestina yang mulia. Penjara yang menjadi saksi atas kedlaliman keluarga kerabat atas kerabatnya sendiri.

Kaki tangan diikat terbentang berkelanjutan

Cara penyiksaan seperti ini menjadi pemandangan siang malam di penjara Junaid. Tahanan berdiri dengan tangan diatas terbentang selama berjam-jam sambil dipukuli sekujur tubuhnya. Di kepala mereka berikan wadah berisi benda atau cairan beraroma busuk. Bahkan menurut pengakuan sebagian tahanan mengaku aroma busuk langsung menimbulkan muntah secara langsung bahkan ada yang pingsan. Tidak sampai di situ penutup kepala tetap ada selama berjam-jam setelah introgasi.

Ada beberapa model pengikatan tangan dan kaki terbentang. Ada yang seperti bentuk pisang sebagimana lazim digunakan oleh intelijen Israel dalam introgasi militernya. Pengikatan terbentang di atas kursi dengan meletakkan kepala di antara dua kaki memukul tulang punggung. Tahanan digantung dengan kedua tangannya diikat ke atap kaki tanpa menyentuh tanah selama berjam-jam. Pada saat seperti ini introgrator memukuli sekujur tubuhnya bahkan di bagian-bagian sensitive. Kemudian mulai ditanya. Ketika tahanan membantah maka ia dipukul kembali.

Isolasi di sel maut

Para tahanan disel pribadi yang tidak lebih 1 – 2 M2 layaknya sebuah kuburan. Ditambah udara lembab non ventilasi tempat kotor. Para tahanan juga dilarang tinggal satu ruang dengan saudaranya. Ditambah larangan besuk bagi keluarga tahanan bahkan lembaga kemanusiaan. Apalagi tahanan juga dilarang tidur dalam waktu yang lama selama disel. Tempat itu memang tidak memungkinkan untuk tidur.

Pembunuhan pelan-pelan dan kedengkian pekat

Para tahanan Palestina di penjara ‘kerabat’ mereka sendiri sudah merasakan berbagai macam siksaan dari aparat keamanan Abbas dengan penuh dendam dan dengki. Di antara cara siksaan adalah dengan mengikat kaki dan digantung di atas dan duduk dengan tumpuhan lutut. Dengan duduk bertumpuh pada lutut tahanan diperintahkan untuk mengangkat kaki dalam waktu yang lama kemudian dilakukan secara bergantian. Jika tahanan berusaha menurunkan kakinya aparat Abbas memukulnya di bagian persendian.

Tahanan juga dipaksa untuk duduk berjongkok dengan lutut kemudian diperintahkan untuk bergantian dengan tumpuan kaki secara cepat. Pada saat seperti ini tahanan merasakan sakit di bagian punggung persendian dan lutut lecet-lecet.

Di bagian punggung tahanan juga dipukuli dengan menggunakan tongkat bergerigi yang dibasahi dengan air. Jika geriginya lepas saat digunakan memukul maka akan ada sakit tambahan. Yang lebih menyakitkan adalah pemukulan organ tubuh yang sensitive.

Itupun masih ada hinaan bentakan ejekan terhadap Dzat Allah penghinaan terhadap pimpinan perlawanan Hamas dengan kata-kata kotor yang tidak keluar kecuali dari hati orang yang dengki dan benci terhadap semua yang berbau Islam. Lebih pahit lagi adalah para aparat Abbas mencabut jenggot para tahanan. (bn-bsyr)

Tautan Pendek:

Copied