Tue 6-May-2025

Pencabutan Draft Resolusi PBB Dukung Annapolis oleh Amerika dan Efek Politiknya

Jumat 7-Desember-2007

New York – Infopalestina: Para pengamat politik menilai penarikan Amerika Serikat karena tekanan Israel terhadap draft resolusi DK PBB pada 30 November lalu mendukung hasil konferensi Annapolis memberikan indikasi niat hakiki pemerintah penjajah Israel. Yakni niat mereka dalam mengelak dari komitmen apapun dari hasil konferensi meski hanya komitmen aksesori dan sikap mereka yang melepaskan diri dari skedul proses perundingan.

Padahal proses perundingan damai baru akan diluncurkan pada Desember hingga akhir 2008. Karenanya faksi Palestina dan pengamat politik menyatakan bahwa konferensi-konferensi semacam ini tidak ada gunanya seperti yang sudah dicoba pada perdamaian Oslo.

Ambisius perundingan formalitas saja

Draft resolusi DK PBB tersebut menyepakati program perundingan dan penerapan komitmen-komitmen yang tertera dalam Peta Jalan Damai yang disepakati oleh pejabat Israel dan Palestina pada 27 November lalu di Annapolis dan mendukung ekonomi Palestina.

Para pengamat meyakini bahwa keluarnya resolusi DK PBB secara resmi dengan masuknya PBB dalam proses perundingan dalam di Timteng akan membuat Israel resah. Sebab resolusi akan memberikan kekuatan konferensi Annapolis untuk komitmen kepada pihak Israel.

Dari pidato dan statemen yang keluar dari Amerika Serikat dan Israel dalam konferensi Annapolis Israel ngotot agar perundingan-perundingan hanya aksesori saja dengan Palestina tanpa intervensi dari pihak lain. Dalam konteks ini diplomat di PBB menyatakan bahwa Israel tidak ingin intervensi DK PBB. Ia menilai apa yang disebut pengguliran proses perdamaian di Annapolis adalah formalitas antara Israel dan Palestina.

Amerika Serikat kaget

Sikap Israel meminta menarik draft rsolusi DK PBB menjadikan Amerika Serikat kaget sehingga mereka kikuk dalam menafsirkannya. Terbukti mereka benar-benar kikuk menjawab pertanyaan wartawan. Seperti yang dialami oleh jubir kementerian luar negeri Amerika Serikat Son Macromac yang menyatakan”Kami sudah pelajari masalah ini dan akhirnya Menlu Amerika Serikat menilai bahwa hasil Annapolis yang positif seakan hanya berbicara kepada dirinya sendiri dan keputusan DK PBB tidak penting”

Tanpaknya penarikan draft juga membuat sebagai negara seperti Perancis tidak suka. Dubesnya di PBB Moris Riber mengatakan”Perancis menilai bahwa ada manfaatnya jika DK PBB mendukung resmi dinamika yang ada di Annapolis”

Pengamat politik menilai bahwa kebanyakan yang merasa kikuk adalah tim pemerintah otoritas Palestina terutama Mahmod Abbas. Meski pihaknya menyatakan tidak mendapat apapun jaminan dari Amerika Serikat soal perundingan yang akan digelar lagi Desember ini hingga akhir 2008 dengan Israel pihaknya masih yakin Amerika Serikat serius mengkoordinasi perundingan dalam hingga tercipta perjanjian damai yang mendukung berdirinya negara Palestina. Menurut Abbas bukti Amerika Serikat serius adalah negara paman Sam ini menggagas dialog Palestina – Israel di DK PBB.

Bagaiman Israel untung tanpa kompromi?

Para pengamat mempertanyakan mekanisme Israel berinteraksi dengan OP yang tidak memiliki daya tekan apapun. Menurut mereka sikap Israel menekan Amerika dalam hal ini sebagai perpanjangan dari keuntungan yang diperoleh Israel dan Amerika Serikat di konferensi ini. Ketika Ehud Olmert pasca konferensi oleh BBC Amerika soal kemungkinan kesepakatan tahun 2008 ia menjawab bahwa jadwal itu bisa jadi tidak pasti. Seperti yang diungkap oleh Bush “Saya akan berupaya sekuat mungkin”.

Kehadiran Israel di Annapolis tak lebih memanfaatkan waktu tanpa memberikan kompromi apapun kepada pihak Palestina. Tidak seperti yang diakui Olmert sebelumnya bahwa dirinya akan memberikan kompromi sangat menyakitkan. Israel dalam sejarah perundingan dimulai dari Oslo menegaskan bahwa Israel itu plin plan dan menganggap Palestina sebagai rajutan keamanan saja tanpa memberikan apa-apa kepada rakyat Palestina dari haknya yang tercecer.

Dari sana hasil dari konferensi itu pemerintah harus mengefektifkan kerjsama keamanan dengan OP untuk menghancurkan perlawanan Palestina di Tepi Barat terutama Hamas dan menyerang Gaza. Menurut Israel kerjasama keamanan itu kini sudah mencapai tingkat yang belum pernah dicapai sebelumnya sejak tandatangan Oslo. Agaknya konsensus tugas elit Israel sekarang adalah menggulirkan operasi militer besar-besaran ke Gaza. (bn-bsyr)

Tautan Pendek:

Copied