Tue 6-May-2025

Yedeot Aharonot: Serangan Israel ke Jalur Gaza Pilihan Satu-satunya

Rabu 5-Desember-2007

Nazaret – Infopalestina: Harian Israel Yedeot Aharonot Selasa (04/12) menyebutkan bahwa pemerintah Ehud Olmert tidak akan bisa menahan diri lebih banyak lagi menghadapi serangan terus-menerus roket buatan lokal yang dilakukan faksi-faksi perlawanan Palestina dari Jalur Gaza ke permukiman-permukiman Yahudi.

Aharonot mengatakan setelah pelaksanaan konferensi Annapolis pemerintah Israel akan terpaksa mengambil keputusan seputar apa saja yang harus dilakukan di Jalur Gaza.

Menurut harian terkenal Israel ini ada sejumlah hal yang menghalangi dilancarkannya aksi militer secara besar-besaran di Jalur Gaza hingga hari ini. Yaitu kekhawatiran jatuhnya banyak korban dan terseret seperti yang terjadi di Irak kemudian ketakutan bila aksi militer ini menghalangi prose politik yang tengah berlangsung.

Aharonot mengisyaratkan bahwa masing-masing dari PM Israel Ehud Olmert Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak dan Menteri Luar Negeri Israel Tzevi Levni belakangan bisa menerima. Bahwa aksi militer di Jalur Gaza adalah penting dan tidak bisa tidak. Harian Israel ini menjelaskan nampaknya ini adalah pilihan satu-satunya bagi Israel meskipun tidak melegakan untuk melancarkan aksi militer secara meluas.

Ambisi Israel untuk melancarkan aksi militer ke Jalur Gaza ini telah diprediksi sejumlah tokoh Arab. Sumber-sumber di Liga Arab menegaskan pimpinan militer dan dinas keamanan Israel tidak sungguh-sungguh mensukseskan “kesepakatan damai” yang menjamin hak-hak Palestina. Israel akan banyak mengatakan “tidak” pada masa-masa mendatang.

Wakil Sekjen Liga Arab untuk Urusan Palestina Muhammad Shabih menegaskan “Pimpinan keamanan dan militer Israel menginginkan perang dan tidak mau menerima perdamaian. Karena peran perdamaian menurut mereka telah berakhir.” Israel hanya menginginkan proses perdamaian seperti di Annapolis sekadar media yang berfungsi untuk menjalin hubungan umum (normalisasi dengan Arab).

Dalam pernyataan pers Ahad (02/12) Muhammad Shabih memprediksi bahwasanya akan ada sikap-sikap Israel yang sangat aneh untuk lari dari proses perdamaian. Dia menjelaskan pada masa-masa mendatang akan nampak terjadi permaian besar dari pihak Israel.

Siapkan 62 Milyar Dolar untuk Militer

Militer Israel berniat mengucurkan dana sekitar 625 milyar dolar untuk anggaran selama 5 tahun ke depan agar dapat mengatasi tantangan di masa datang. Militer Israel berharap bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan utama yang muncul selama agresi ke Libanon pada musim panas tahun 2006 lalu yang hasilnya telah mengejutkan Israel.

Israel telah menetapkan pengkhususan dana 8% dari pendapatan domestik nasional untuk anggaran perangnya. Berdasarkan rencana baru Israel akan berupaya untuk mendapatkan satu atau dua skuadron pesawat F-35 yang bisa diperuntukan bagi berbagai jenis penggunaan.

Israel kini tengah mengembangkan generasi ketiga senjata anti missil. Para ahli Israel yang lain kini tengah membangun system “kubah besi” untuk menghadapi roket-roket buatan lokal yang ditembakkan ke Israel dari Jalur Gaza. Angkatan Laut Israel diperkirakan akan mendapatkan tambahan dua kapal selam dari Jerman. Israel juga ingin mendapatkan senjata anti rudal yang paling modern dari senjata apapun yang dimilikinya saat ini.

Berdasarkan pelajaran yang diperoleh dari perang Libanon terakhir Israel hendak mengambil keputusan cepat dengan melancarkan agresi darat yang diharapkan dapat direalisasikan melalui manuver-manuver militer dan kemampuan perang. Israel berniat mendirikan pasukan baru dan meningkatkan pengembangan tank-tank Merkava generasi keempat serta memperbaharui generasi ketiga dan mungkin juga generasi kedua tank Merkava.

Militer Israel merencanakan mengembangkan ratusan kendaraan pengangkut personel berdasarkan desain tank-tank Merkava. Guna memperbaiki kemampuan tank-tank dan sistem pertahanan missil Israel akan menyusun sistem baru yang mampu menangkap missil-missil yang diarahkan kepadanya dan sekaligus meleburnya.

Israel menyadari betul bahwa pihaknya sangat membutuhkan lebih banyak lagi sumber daya manusia (personel prajurit). Untuk itu pihaknya akan membuka pintu institusi militer selebar-lebarnya bagi kaum wanita Israel dan memperluas jumlah pasukan tempur.

Israel beriniatif segera melatih kembali seluruh kesatuan tempurnya setelah bertahun-tahun lamanya menghentikan latihan-latihan ini. Israel juga akan menambah latihan kesatuan-kesatuan khusus polisi untuk tanah jajahan dengan tujuan penyediaan dana.

Militer Israel memprediksi pada tahun depan sudah mulai menyiapkan seluruh skuadron pesawat mata-mata tanpa awak yang mungkin dilepaskan dari posisi-posisi dekat pertempuran dan menyampaikan gambar kepada para pemimpin kesatuan-kesatuan batalyon-batalyon dan devisi-devisi tempur. (seto)

Tautan Pendek:

Copied