Pusat HAM Palestina atau PCHR (The Palestinian Centre for Human Rights) mengecam keras keputusan otoritas penjajah
Bersama sejumlah organisasi HAM Palestina dan
PCHR sangat mencemaskan memburuknya kondisi ekonomi dan social akibat siasat embargo dan blokade menyeluruh serta penutupan total yang dilakukan otoritas penjajah
PCHR menyerukan masyarakat dunia untuk keluar dari sikap diamnya dan turun tangan secepatnya. Demi menjamin komitmen otoritas penjajah
Pihaknya juga menyerukan agar otoritas penjajah
Keputusan
Sementara itu Ketua Justice Center Palestina Hasan Jabarin mengatakan keputusan Mahkamah Agung Israel yang menyetujui pemangkasan suplai minyak dan solar ke Jalur Gaza merupakan pelanggaran berbahaya bagi prinsip-prinsip hukum kemanusiaan internasional. Karena dilarang memberlakukan hukuman kolektif atas warga sipil atau menggunakan warga sipil untuk tujuan-tujuan politik.
PCHR menyatakan pihaknya telah menerima informasi dari sumber-sumber di asosiasi perusahaan minyak dan gas stasiun-stasiun pembangkit listrik serta rumah sakit-rumah sakit di Jalur
Wakil Direktur Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas di Jalur Gaza Mahmud al Khazandar mengatakan “Pasokan untuk Rabu (28/11) adalah: solar hanya 90 ribu liter bensin 25 ribu liter gas sekitar 100 ton solar industri 300 ribu liter.” Jumlah ini jelas sangat tidak mencukupi kebutuhan minyak dan gas Jalur Gaza. Kondisi ini jelas mengancam terjadinya tragedi di
“Perusahaan minyak dan gas telah memutuskan untuk tidak menerima pasokan dari distributor pusat di tengah-tengah kondisi yang mengancam terjadinya tragedi kemanusiaan kesehatan lingkungan dan social ini” imbuhnya. Untuk itu pihaknya menyerukan pihak-pihak internasional untuk menekan pembuat keputusan
Dia mengatakan “Jumlah minyak dan gas yang dibutuhkan Jalur Gaza setiap harinya minimal adalah 350 ribu liter solar 120 ribu liter bensin 350 ton gas dan sekitar 350 ribu liter solar industri untuk mengaktifkan stasiun-stasiun pembangkit tenaga listrik.” Dia mengingatkan jumlah ini adalah yang paling minimal.
Khazandar menyatakan setelah keputusan penjajah Israel pada 25 Oktober lalu mengurangi pasokan minyak dan gas pasokan yang masuk hanya sekitar 90 ribu liter solar 45 ribu liter bensin 300 ton gas dan 300 ribu liter solar industri setiap harinya.
Dia mengatakan “Kami memutuskan untuk tidak ikut memblokade dan mengembargo rakyat kami. Kami memutuskan tidak menerima pasokan minyak dan gas setelah kami menyampaikan peringatan berkali-kali akan terjadinya tragedy kemanusiaan di Jalur Gaza akibat pengurangan pasokan ini.”
Khazandar menegaskan keputusan itu diambil karena jumlah pasokan yang dikirim ke Jalur Gaza tidak mencukupi kecuali untuk sehari saja. Menurutnya 70 % stasiun-stasiun pembangkit listrik tidak memiliki cadangan solar. Jumlah solar yang ada di Jalur Gaza hanya cukup untuk dua hari saja. Sementara rumah sakit-rumah sakit akan terhentik aktivitasnya bila listrik padam.
Dia menyatakan ada kekurangan 75 % dari kebutuhan minyak dan gas di Jalur
Komite Rakyat Melawan Blokade (di Gaza) Senin (03/12) menyatakan 8 sumur air yang menjadi tumpuhan warga Palestina di berbagai kota di Gaza terhenti akibat pemangkasan pasokan minyak ke Jalur Gaza. Komite menegaskan salah satu dari 8 sumur tersebut memasok kebutuhan utama air di Jalur