Sedirot – Infopalestina: Meningkatnya ancaman roket-roket perlawanan Palestina telah mengakibatkan kota Sedirot mengalami aktivitas eksodus dari warganya dalam beberapa hari terakhir. Demikian tulis harian Israel berbahasa Ibrani Yedeot Aharanot Senin (18/11).
Aharonot menjelaskan jumlah orang Yahudi yang meninggalkan kota Sedirot kali tidak tidak seperti sebelumnya. Jumlah mereka mengalami peningkatan drastis sejak perlawanan Palestina menggunakan serangan roket ke kota tersebut selama 7 minggu terakhir.
Aharonot mengisyaratkan bahwa sebanyak 3 ribu orang Yahudi dari jumlah total 22 ribu jiwa telah meninggalkan kota Sedirot selama bulan Juli dan Agustus tahun ini. Aharonot menyebutkan pada musim panas tahun ini sebanyak 1.500 roket perlawanan Palestina terlah ditembakan ke arah kota Sedirot dan sekitarnya.
Menurut penuturan Walikota Sedirot Ely Moil mayoritas kelurga Yahudi yang meninggalkan kota Sedirot kebanyakan mereka dari kalangan kelas ekonomi menengah ke atas. “pembicaraan ini berkisar tentang keluarga-keluarga yang menjadi bahan bakar kekuatan dan penggerak bagi kemanjuan kota Sedirot ke depan. Orang-orang yang membuka toko-toko mempekerjakan para buruh dan mengangkat tingkat kehihupan mayoritas mereka telah bersembunyi. Ini adalah pukulah keras terhadap kota.”
Moil juga mengingatkan adanya kesenjangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Sedirot. Keluarga-keluarga yang meninggalkan Sedirot menempuh perjalanan panjang. Dari hasil pembicaraaan antara pegawai kota Sedirot dengan keluarga-keluarga yang meningalkan kota tersebut didapat keterangan bahwa kebanyakan mereka mendirikan rumah-rumah barunya di Askelon Esdod Rtzon Litsyon yakni di wilayah-wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh roket perlawanan Palestina saat ini.
Israel sendiri sebenarnya telah memprediksi akan meningkatnya kekuatan persenjataan pejuang perlawanan Palestina. Sehingga pihaknya merasa perlu untuk segera mengaktifkan Sistem Pertahanan Misil yang mirip dengan sistem pertahanan rudal Patriot milik Amerika.
Penegasan ini disampaikan Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak di hadapan sidang Knesset awal pekan kedua bulan Oktober lalu. Dia mengatakan bahwa Israel selama ini telah mengembangkan tirai pertahanan serangan misil termasuk mengantisipasi misil jarak jauh Shihab milik Iran dan juga roket jarak menengah Qassam yang dikembangkan oleh pejuang perlawanan Palestina.”
Sistem pertahanan misil milik Israel yang telah diintensifkan penyelesaiannya sejak kekalahan perang melawan Hizbullah tahun lalu itu menjadi satu-satunya tumpuan pengaman wilayah negeri Yahudi itu dari serangan roket jarak menengah maupun rudal jarak jauh baik dari Jalur Gaza maupun dari lokasi yang lebih jauh setelah tembok pemisah rasial setinggi hampir 10 meter danzonal militerdianggap tidak efektif menanggal serangan para pejuang perlawanan Palestina.
Menurut Barak sistem pertahanan misil milik Israel ini akan mampu melindungi hampir semua wilayah Israel dari serangan misil musuh-musuhnya. “Keamanan warga Israel merupakan prioritas kami” tegas Barak kepada para anggota Knesset. (seto)