Damaskus – infopalestina -Saat seseorang duduk bersama dengan pejuang seperti Bahjat Abu Ghuraebah serasa ia didepan sebuah buku yang memuat secara detail kehidupan Palestina sejak tahun 30-an di abad lalu hingga hari ini dengan segala dimensi dan kisi-kisinya. Namun perasaan ini seakan berbaur dengan satu keyakinan kuat bahwa orang seperti ini bukan hanya sebagai saksi mata atas perjalanan sejarah Palestina yang membentang lebih dari 70 tahun. Akan tetapi beliau juga sebagai salah satu penentu sejarah perjuangan bangsa Palestina dan salah satu penyeru jihad di tanah juang pada era sekarang ini.
Di Khan Yunis sebelah selatan Jalur Gaza pejuang kita ini dilahirkan pada tahun 1916 dan sebagian besar hidupnya beliau habiskan di kota Al-Quds. Ia ikut serta pada semua fase perjuangan Palestina bersenjata dari revolusi tahun 1936-1939 hingga perang Palestina tahun 1947-1949 yang saat itu beliau menjadi salah satu komandan pasukan jihad muqaddas. Ikut terjun di berbagai kancah peperangan salah satunya perang Qestal yang didalamnya pemimpin Abdul Qader Huseini gugur syahid didalamnya. Beberapa kali terluka dan sering masuk penjara akan tetapi tetap kokoh mempertahankan prinsip dan persoalannya lebih dari mempertahankan hidupnya sendiri.
Abu Ghurebah ikut juga dalam pendirian Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Pasukan Pembebasan Palestina Angkatan Pembebasan Rakyat dan dipilih selama tiga kali sebagai angota di PLO. Sebagai anggota di Dewan Nasional dan Dewan Pusat PLO sejak berdirinya tahun 1964 hingga tahun 1991 saat ia mengundurkan diri dari keanggotaan organisasi itu karena menentang penerimaan PLO atas resolusi DK nomer 242 dan pengakuan atas eksistensi Zionis Israel.
Koresponden infopalestina diberikan kesempatan untuk bertemu dengan pejuang Bahjat Abu Ghuraeb di sela-sela acara Kongres Pemikir Palestina dan Arab untuk Konsolidasi Restrukturisasi PLO yang diadakan di ibukota Suriah Damaskus (4-6/11) dan melakukan wawancara dengan beliau. Dalam wawancara tersebut ia menyinggunga soal kondisi terakhir Palestina di saat terjadi perselisihan internal antar anak bangsa dan kerasnya konspirasi atas persoalan Palestina. Berikut wawancaranya!
Kondisi Palestina Terkini
Ust Bahjat bagaimana Anda menilai gambaran panorama bagi kondisi yang sekarang ini dilalui oleh bangsa Palestina dengan terjadinya perselisihan internal dan manuver-manuver politik yang dilakukan Presiden Otoritas Palestina (OP)?
Gambaran umum yang saya lihat adalah sebagai berikut politik Amerika-Zionis Israel di wilayah Timur Tengah sudah sangat jelas sekali dimana disana ada upaya Amerika-Zionis Israel untuk melakukan hegemoni di wilayah tersebut dengan menggebuk perlawanan di Irak Hizbullah di Lebanon dan upaya embargo atau sanksi kepada Suriah. Ditambah ini sudah tentu melakukan penindasan yang terus menerus dan embargo ketat kepada bangsa Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza dengan tujuan untuk melemashkan bangunan perlawanan. Saya yakin pihak pemerintah Amerika salah memprediksi bahwa menggebuk perlawanan di Palestina adalah cara yang dekat untuk mewujudkan periode kini jika dibandingkan dengan perlawanan
Dalam kaitan itu dan dalam memperkuat dukungan kedua pihak tadi kepada para pemimpin Arab serta untuk mewujudkan apa yang sering disebut sebagai markas keadilan titik tekan Amerika-Zionis Israel tertuju pada penggebukan perlawanan Palestina. Maka Zionis Israel dan Amerika tidak hanya membidik gerakan Hamas saja akan tetapi juga menggebuk Jihad Islami PFLP (Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina) dan semua faksi Palestina yang memilih perlawanan menentang penjajah sebagai pilihan strateginya.
Sejak pemilu legislatif dilakukan di awal-awal tahun lalu dan Hamas berhasil merebut hati rakyat Palestina dengan menjadi mayoritas di parlemen pihak pimpinan OP dan kelompok Fatah melalui lisan Mahmud Abbas telah mengambil sikap jelas yang meminta agar Hamas mau komitmen dengan semua kesepakatan dan perjanjian yang sudah diteken oleh PLO serta perjanjian-perjanjian dunia lainnya. Semua permintaan Abbas berarti menghentikan perlawanan di Palestina. Sedangkan PLO yang sering digembar-gemborkan Abba situ adalah organisasi yang tidak ada di realita masyarakat.
Sebenarnya ada dua sikap di Palestina dan dua sikap ini sudah ada sejak tahun tigapuluhan pada abad lalu. Sikap yang merasa dirinya lemah pesimis dan ingin menyerah saja serta menggantungkan hak Palestina atau untuk mendapatkannya dari Amerika dan Zionis
Sekarang ini konflik dua paham dan pandangan yang berbeda ini semakin kuat dan mencapai puncaknya. Untuk itu kepada salah satu pihak untuk mempengaruhi pihak lainnya. Fatah diharapkan bisa mengkaji ulang perjanjian
Kepada Hamas untuk Tidak Goyah Menghadapi Tekanan
Barangkali penentu untuk membenarkan satu pihak atas pihak lain adalah bangsa Palestina itu sendiri menurut Anda siapa yang akan didukung rakyat?
Menurut saya pertanyaan ini tepat sekali karena banyaknya kertas (agenda) dalam suasana embargo dan penindasan yang ketat serta di sisi lain ada pembicaraan soal perundingan damai kertas-kertas tadi bercampuran dan buktinya hilang. Banyak di antara bangsa kita yang bimbang dan bertanya-tanya apa yang sedang terjadi? Siapa yang bertanggungjawab? Kepada siapa kami harus berpihak? Pertanyaan-pertanyaan seperti sering muncul dan berulang-ulang terjadi. Untuk itu menurut saya penting untuk meletakkan titik di atas huruf. Hal ini mengisyaratkan bahwa bagian dari rencara Zionis
Disana ada hal yang sangat jelas dimana pihak Zionis
Semua harapan saya adalah agar Hamas tidak goyah menghadapi semua tekanan kepadanya dan bisa menyatukan kekuatannya dengan Jihad Islami dan faksi-faksi perlawanan lainnya dalam kondisi embargo boikot dan upaya memperkeruh perbedaan internal Palestina.
Selama Ada Penjajah Selama itu Ada Perlawanan
Adakah kekhawatiran pada diri Anda perlawanan ini berubah menjadi pilihan perundingan?
Selama ada namanya penjajahan selama itu pula ada perlawanan. Mungkin dari sisi kwantitasnya bisa berkurang akan tetapi perlawanan tetap berjalan.
Karakter konflik di Palestina adalah konflik historis dan melalui periode yang panjang. Mungkin dalam satu periode kekuatan jahat Zionis-Amerika dan mereka yang berada di dalam bayang-bayangnya bisa mengalahkan kita. Tapi ini keyakinan saya bangsa kami tidak akan menyerah bahkan akan melanjutkan perlawanannya hingga kembalinya hak secara utuh.
Disini saya ingin sampaikan sejumlah contoh. Di wilayah tanah jajahan tahun 1948 misalnya sekarang ini ada gerakan Islam yang diketuai oleh Syeikh Raed Solah ada gerakan nasionalisme yang dikepalai anak-anak muda nasionalis. Saudara-saudara kami yang ada di tanah Palestina 1948 tengah menjalankan peran yang baik peran yang menghidupkan harapan besar. “Jika kita tidak punya orang terhormat akan datang yang lain” sebagaimana pepatah Arab.
Falsafah Solusi Cepat
Akan tetapi kenapa pihak perundingan Palestina tidak diberikan kesempatan yang diharapkan bisa mewujudkan sesuatu?
Jika Anda menginginkan solusi cepat berarti Anda menginginkan penyerahan kepada pihak Zionis