Istambul – Infopalestina: Ribuan peserta dari lebih 65 negara menghadiri pembukaan Forum al Quds Internasional di Ibukota Istambul Turki Kamis (15/11). Forum menyerukan pentingnya diakhiri aksi-aksi yahudisasi dan penggalian yang dilakukan otoritas penjajah
Ketua Pengarah Acara Muin Bashur dalam pidatonya mengecam aksi-aksi yang dilakukan otoritas penjajah
Sementara itu Ketua MPR RI Dr. Hidayat Nurwahid mengatakan bahwa peradaban islam adalah peradaban kemanusiaan yang melindungi al Quds dan akan melakukan upaya mengembalikan kepada pemiliknya yang berhak. Sementara itu Ketua Wakaf Turki Negaty Gailan menyerukan pentingnya pemebebasan
Harus Diambil Kembali dengan Kekuatan
Mantan PM Mesir Aziz Shidqi dalam pidatonya mengatakan “Apa yang diambil dengan kekuatan tidak akan kembali kecuali dengan kekuatan.” Dia mengingatkan kemenangan dalam perang Oktober 1983 dan perwalanan Libanon tahun 2006 yang baru lalu. “Seluruh bangsa Arab yang akan membebaskan al Quds dari penjajahan Zionis
Sementara itu tokoh Oposisi Inggris George Gallaway dalam orasinya menegaskan bahwa al Quds adalah peninggalan Arab Islam Kristen. Dia menyerukan pentingnya pembebasan al Quds dari tangan-tengan perampas imperialis.
“Pemerintah Arab dan Kristen di dunua bertanggung jawab atas pembebasan tempat mi’raj Rasul dari tangan-tangan teroris
Gallaway mengingatkan dalam pidatonya yang dia ulang-ulang berkali-kali. “
Pendudukan al Quds dan al Aqsha adalah Deklarasi Perang
Ketua Yayasan al Aqsha Syaikh Raed Shalah dalam orasinya mengatakan al Quds dan masjid al Aqsha adalah persoalan seluruh kaum muslimi baik Arab maupun Palestina dan semua manusian bebas lagi mulia. “Tidak ada kemuliaan kebebasan dan nilai selama al Quds mengalami kedzaliman di bawah penjajah (
Dia menambahkan “Kewajiban kita semua untuk menebus al Quds dengan nyawa dan darah. Kita harus malu kepada Allah setelah sekian lama al Quds di bawah penjajah (
Kelangsungan pendudukan al Quds akan menjadikan
Sementara itu Penasehat Presiden Iran Ali Akbar Muhtashmi yang juga wakil ketua dewan sekretarian al Quds Internasional menegaskan bahwa Iran tidak akan membiarkan al Quds dan orang-orang Palestina betapapun tekanan yang dialaminya.
Di akhir pembukaan forum Ketua Dewan Pengurus Lembaga al Quds Internasional menyampaikan tiga seruan. Pertama kepada opini public dunia dengan mengatakan “Kami ingin nurani dunia yang mati terbangun. Sejak 50 tahun telah menyaksikan ratusan ribu orang Palestina terlantarkan di berbagai belahan dunia tanpa ada tindakan apa-apa. Melihat pertama kali sebuah negara didirikan dalam sejarah dengan resolusi sebuah lembaga yang disebut legalitas internasional. Yang kemudian disusul dengan aktivitas koloni perlawanan yang tiada bandingnya dalam sejarah. Dilanjutkan lagi dengan teror yang tiada bandingnya pula dalam sejarah. Dari sini kami katakana kepada mereka bahwa hak kembali orang-orang Palestina ke tanah mereka adalah hak yang dijamin dalam syariat islam dan kemanusiaan.”
Seruan kedua ditujukan kepada bangsa Arab dan Islam “Sejak terjadi traged Palestina (1948) lembaga-lembag telah berdiri untuk mendukung bangsa Palestina dan
Kemudian seruan yang ketika ditujukan kepada bangsa Palestina. Dia menegaskan “Umat telah bersatu demi kalian dan demi al Quds. Kami meminta kalian untuk bersatu dan merapatkan barisan dalam satu shaf di belakang perlawanan.” (seto)