Mon 5-May-2025

Taher Nono: Embargo Tak Halangi Kami Untuk Melayani Rakyat

Jumat 9-November-2007

Gaza – Infopalestina Berbicara dengan juru bicara resmi atas nama pemerintahan manapun tidak bisa terpisah dengan kondisi yang meliputi sebuah fase dan karakter tugas yang diemban oleh pemerintahan tersebut. Jika itu berkaitan dengan pemerintahan legal yang dipimpin oleh PM Ismail Haneya maka wawancara apapun harus bertolak dari karakteristik situasi dan kondisi yang sekarang dihadapi oleh rakyat Palestina.

Saat koresponden Infopalestina bertemu dengan Taher Nono Juru Bicara pemerintah Palestina di Jalur Gaza maka persoalan-persoalan seperti embargo dokumen keamanan dalam negeri dan musim konferensi yang bertolak-belakang dengan kemaslahatan dan kepentingan rakyat Palestina tentu menjadi bahan pokok dalam wawancara ini.

Berikut ini teks wawancara yang dilakukan koresponden Infopalestina dengan Taher Nono Juru Bicara pemerintahan Palestina yang dipimpin oleh Ismail Haneya.

Jalur Gaza dan Kondisi Keamanan Dalam Negeri

Kita awali wawancara ini dengan menanyakan tentang kestabilan di sektor keamanan dalam negeri menurut penilaian Anda terhadap kondisi keamanan dalam negeri di Jalur Gaza ini bagaimana?

Bisa kami katakan bahwa pemerintah selama 4 bulan lalu bisa mengendalikan kondisi keamanan di Jalur Gaza secara baik. Kami berhasil mengendalikan ketidakstabilan keamanan yang dulu pernah terjadi di Jalur Gaza penggunaan senjata yang sembarangan dan main hakim sendiri dari pihak keluarga atau family Palestina. Semua masalah keamanan tersebut sudah berhasil kita atasi dan kendalikan. Jika ada orang yang berpikiran untuk kembali kepada kondisi sebelum kestabilan keamanan ini selalu menghadapi kekuatan hukum menghadang semua pikiran ke arah itu yang dari dulu telah mencoreng nama baik bangsa dan rakyat Palestina. Kami juga bisa katakan bahwa setiap penduduk Palestina hari ini merasakan betul rasa aman dan damai di Jalur Gaza. Walaupun masih saja ada aral yang merintang di tengah jalan yang dihembuskan oleh sebagian orang disana sini untuk mengacaukan suasana kembali. Aparat keamanan kami juga berhasil mengendalikan lebih dari 80 kasus yang mengarah kepada instabilitas keamanan.

Akan tetapi bisakah kita katakan bahwa pemerintahan Haneya secara riil berhasil mengendalikan keamanan di Jalur Gaza?

Kami berhasil mengendalikan keamanan sebesar 80% dan itu merupakan angka yang paling besar jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang memiliki puluhan ribu aparat keamanan namun sangat disayangkan mereka tidak bisa mengendalikan keamanan dengan baik. Bahkan merekalah yang menjadi biang kerok dari semua kekacauan keamanan yang pernah terjadi di Jalur Gaza. Dan kini mereka melakukan kekacauan yang sama di Tepi Barat. Kami melihat sendiri aparat keamanan Otoritas Palestina (OP) di Tepi Barat melakukan pelanggaran hukum dan menciptakan kekacauan keamanan sendiri. Di Gaza fenomena semacam itu sudah berakhir dan penduduk Palestina sendiri merasakan kembali rasa aman itu sejak 4 bulan terakhir ini. Mereka sudah tidak takut atau was-was atas diri keluarga dan mata pencariannya saat berjalan sendiri di jalan.

Walaupun dalam beberapa bulan lalu kondisi bisa terkendalikan dari sisi keamanan namun masih saja sejumlah peristiwa kekerasan terjadi disana-sini. Bagaimana pemerintah Anda menanganinya?

Pemerintah kami menghadapinya sesuai dengan hukum. Jika ada seseorang ditangkap itu dilakukan sesuai keputusan pengadilan dan jaksa umum. Sehingga penangkapan mereka sesuai prosedur hukum yang berlaku dengan melakukan pemeriksaan yang semestinya. Sementara lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang HAM selalu mengunjunginya untuk melihat sampai sejauh mana proses hukum yang dipakai dalam pemeriksaan tersebut. Tentu hal ini bisa kami lakukan setelah pergantian jaksa agung yang baru. Karena jaksa agung yang mandul tidak bekerja dengan baik. Sehingga selama rentang waktu 4 bulan itu tugas di bidang keamanan berjalan baik terutama setelah pasukan eksekusi digabung dengan aparat kepolisian. Kita juga bisa katakan bahwa hari ini ada perubahan besar dalam peran dan tugas yang diemban oleh polisi dan aparat keamanan lainnya dalam menghadapi persoalan-persoalan itu. Hukum adalah yang pertama dan utama. Ia yang menghukumi antara kami dan orang-orang tersebut. Apapun tindakan kriminal akan berhadapan dengan pengadilan yang adil.

Kondisi Ekonomi

Kita pindah ke masalah ekonomi bagaimana pemerintah Haneya menghadapi kondisi ekonomi yang terpuruk di Jalur Gaza?

Tidak dipungkiri lagi bahwa tingginya harga di pasar sekarang ini dan turunya nilai tukar Shekel (mata uang Zionis Israel) serta naiknya harga kebutuhan bahan pokok seperti gandum dan minyak secara internasional mempengaruhi kenaikan harga ini. Maka peran kami di pemerintah adalah melakukan pemantauan jual-beli dan memantau sampai sejauh mana komitmen para pedagang dengan harga ini agar jangan sampai kenaikan ini gila-gilaan. Atau kita pantau agar para pedagang itu tidak melakukan penimbunan terutama dalam kondisi kita diembargo seperti sekarang ini. Dengan izin Allah ta’ala tentunya banyak bahan pokok makanan bisa masuk ke Jalur Gaza. Diantarannya adalah gandum gula padi daging dan lain-lainnya yang tidak terjadi kenaikan harga secara besar-besaran. Setelah itu kami melakukan pengawasan jual-beli.

Dalam situasi diembargo sekarang ini apakah pemerintahan Anda bisa memberikan gaji kepada para pegawainya?

Dalam hal ini alhamdulillah pemerintah bisa memberikan jaminan tentang gaji kepada para pegawainya. Namun sangat disayangkan pemerintah di Ramallah melakukan kecurangan dengan memberikan gaji kepada 16 ribu pegawai illegal yang tidak patut menerima gaji tersebut. Seharusnya uang yang diberikan untuk gaji itu adalah uang rakyat Palestina tidak diperuntukan ke hal-hal lain selain untuk rakyat Palestina. Iya kami berhasil menjamin pembagian gaji kepada para pegawai selama 4 bulan terakhir ini. Dan kami berharap agar bisa membayar gaji pegawai setiap bulannya secara sempurna.

Embargo yang Ketat

Persoalan embargo yang ketat itu akan selalu menjadi pekerjaan utama pemerintahan Anda bagaimana pemerintah memandang embargo di Jalur Gaza ini?

Embargo ini memiliki banyak tujuan baik itu politik maupun di lapangan. Tujuan politik yang pertama adalah untuk mematahkan kehendak rakyat Palestina dan memukul kegigihannya agar mau menerima berbagai kompromi politik khususnya pemerintah Palestina. Terutama semakin dekatnya konferensi musim gugur yang diprakarsai oleh pemerintah AS dan Zionis Israel untuk bisa mendikte kepada rakyat Palestina. Tujuan politik ini dilakukan karena pemerintah sekarang (Haneya) dituding tidak bisa mewujudkan apa-apa dan pemerintah ini yang mendorong dilakukannya embargo semacam ini. Namun secara umum bisa kami katakan bahwa reaksi kami atas embargo ini dengan kami tetap pada komitmen dan terus memperjuangkan hak-hak rakyat kami. Khususnya hak kembali pengungsi hak atas kota Al-Quds dan semua tanah air Palestina. Kami hadapi semua konspirasi Yahudi ini dengan tetap komitmen pada hak-hak kami dan tidak dengan melakukan kompromi-kompromi. Kepercayaan kami kepada rakyat sangat tinggi bahwa mereka akan mampu menghadapi tekanan dan embargo ini. Karena mereka sudah menghadapi itu semua sejak 60 tahun lamanya bukan karena uang atau gaji akan tetapi demi terwujudnya hak-hak mereka secara sempurna.

Menurut perkiraan Anda seberapa besar embargo ini membahayakan penduduk Jalur Gaza?

Untuk hal ini kami tegaskan bahwa Jalur Gaza sekarang ini berubah menjadi penjara besar yang tertutup di semua sisi baik darat laut dan udara. Tidak diizinkan orang bebas keluar masuk Jalur Gaza. Banyak orang sakit angkanya bisa mencapai ratusan orang. Mereka membutuhkan pengobatan dan perawatan segera. Bahan-bahan pokok yang biasa digunakan di industri-industri dilarang masuk ke Jalur Gaza. Begitu juga bahan-bahan untuk bangunan seperti semen dan besi semuanya dilarang masuk ke Jalur Gaza. Artinya apa apa yang masuk itu adalah yang bisa mencukupi kami. Makanan pokok setiap hari makan dan minum saja yang kami konsumsi selebihnya tidak. Kami seperti di sebuah penjara saja. Adapun penopang ekonomi Palestina lainnya juga dilarang masuk ke Jalur Gaza dengan tujuan menghancurkan perekonomian Palestina serta mengembalikannya ke belakang.

Apakah sebagai pemerintah Anda sudah mengajukan secara resmi kepada negara-negara Arab dan dunia internasional untuk membantu mengakhiri embargo ini?

Tentu kami sudah lakukan itu. Kami juga tengah melakukan kontak terus dengan pihak Liga Arab dan mayoritas negara-negara Arab dan Islam. Sampai kepada negara-negara bersahabat lainnya diluar Arab dan Islam kami melakukan kontak yang sama. Pembicaraan kami minitikberatkan pada pentingnya dan segera dicabut embargo ini. Kemudian kami berbicara kepada masyarakat internasional dalam banyak pesan dan serua. Kami katakan bahwa Jalur Gaza secara yuridis masih menjadi wilayah jajahan dan diboikot serta diembargo. Untuk itu masyarakat dunia harus segera menghentikan aksi-aksi jahat Zionis Israel kepada rakyat Palestin. Karena masyarakat dunia itu bertanggungjawab atas perlindungan Jalur Gaza bersama penduduk sipil didalamnya. Jika tidak 15 juta orang yang menghadapi tragedi kemanusiaan karena sikap diam dunia dan embargo kejam dari pihak Zionis Israel serta aksi-aksi pembunuhan yang terus menerus dilakukan di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Rakyat dan Embargo

Ada sejumlah informasi yang mengatakan bahwa masyarakat dunia itu termasuk bangsa Arab sendiri tidak tahu seberapa besar embargo yang dilakukan atas bangsa Palestina? Kenapa Anda tidak menjelaskan kepada mereka?

Kami tegaskan disini bahwa melalui media massa semuanya kami sudah menjelaskan seberapa besar embargo ini kepada rakyat kami. Kami juga menyaksikan sebagian laporan dari beberapa televisi Arab yang berbicara tentang kondisi yang sebenarnya. Bahkan sebagian pemerintahan yang ada memahami kondisi yang ada karena kami sudah menjelaskan kepada mereka melalui surat-surat yang jelas menjelaskan kondisi ini. Disana ada negara-negara yang dekat dengan kami yang terus memantau perkembangan terkini di lapangan. Sebelumnya di bulan November tahun lalu sikap Arab sudah satu yaitu segera dihentikan embargo ini atas bangsa Palestina pada pertemuan menlu-menlu Arab. Kami berharap agar keputusan itu diterjemahkan ke dalam kertas kerja yang jelas dan riil terlebih-lebih Organisasi Konferensi Islam (OKI) telah mengambil keputusan tentang pencabutan embargo. Kami berharap sekali lagi agar semua keputusan tadi diterjemahkan kedalam praktek yang nyata untuk bisa membebaskan rakyat Palestina dari kezaliman Zionis Israel.

Apakah Anda juga sudah membuat rencana masa depan yang bisa membantu mengangkat embargo tersebut?

Secara riil di lapangan rakyat sudah mulai beradaptasi dengan embargo ini namun tetap saja ada bahaya besar didalamnya. Kami mampu untuk memikul beban ini. Kami tanggung embargo ini dan pada saat yang sama kami hadapi semua tekanan Zionis Israel. Akan tetapi tidak bisa kami terus menerus hidup dalam kondisi terisolasi dan diembargo seperti ini. Kami menunggu uluran bangsa Arab dan Islam untuk segera bersama-sama membebaskan dan mengangakat embargo ini dari rakyat kami.

Musim Konferensi

Bagaimana pandangan pemerintah Anda terhadap dua konferensi Damaskus dan Gaza sebagai tandingan atas konferensi musim gugur tentang Timur Tengah yang diprakarsai oleh Presiden AS George Bush?

Kami menganggap bahwa konferensi Damaskus dan Gaza adalah konferensi yang mengajak untuk komitmen pada hak-hak nasional Palestina baik itu ada konferensi musim gugur ataupun tidak ada. Konferensi Damaskus dan Gaza masing-masing mengajak berpegang pada prinsip-prinsip perjuangan. Judul utama dari dua konferensi itu adalah komitmen dengan hak-hak utama Palestina dan menolak kompromi. Ini merupakan pendapat mayoritas rakyat Palestina. Maka siapa yang datang ke konferensi musim gugur ia tidak mewakili mayoritas rakyat Palestina tapi mewakili minoritas.

Menurut pendapat Anda kenapa pihak OP di Ramallah merasa khawatir dengan pertemuan-pertemuan seperti di Damaskus dan Gaza. Sampai-sampai memprovokasi pihak-pihak untuk tidak hadir dalam dua konferensi tersebut?

Siapa yang takut akan kerja demokrasi ia takut kepada ucapan. Siapa yang takut media ia takut kepada kata-kata. Ini adalah kebiasaan yang dilakukan oleh orang yang melakukan kesalahan. Mereka ingin untuk pergi berkompromi dan menjual persoalannya dan hak-hak nasional agar jabatannya bisa tetap bertahan. Hasil yang ingin mereka petik dari pergi ke konferensi musim gugur adalah agar jabatannya tetap langgeng. Mereka tidak bisa mewujudkan cita-cita dan harapan rakyatnya sendiri. Sebaliknya mereka mencoba menutup mulut orang yang mengatakan tidak untuk kompromi. (AMRais)

Tautan Pendek:

Copied