Gaza – Infopalestina: Aksi-aksi spektakuler dan berani yang dilakukan para mujahidin gerakan Hamas pada bulan Oktober yang baru lalu telah memaksa pasukan Zionis Israel untuk mengakui kekuatan sayap militer gerakan Brigade Izzuddin al Qassam kemajuannya yang signifikan dalam melakukan perlawanan dan sekaligus mengakui sulitnya mereka merangsek masuk di Jalur Gaza.
Tiga aksi militer terakhir yang dilakukan Brigade al Qassam menegaskan bahwa sayap militer Hamas ini tidak akan membatasi diri dalam perlawanannya yang bersifat defensif menghadapi aksi-aksi militer zionis Israel – sebagaimana dijelaskan Jurubicara Brigade al Qassam Abu Ubaidah – namun akan bergerak pada tahap penyerangan dan Israel harus bersiap-siap menunggu mendapatkan serangan itu.
Dalam aksi-aksi terakhir ini al Qassam melakukan penyergapan terhadap pasukan Israel terlibat dalam baku senjata jarak dekat dengan pasukan khusus Israel mengakibatkan kerugian nyawa dan logistik di pihak penjajah (seperti dipaparkan dalam konfernsi pers oleh Brigade al Qasssam dengan memperlihatkan potongan-potongan tubuh serdadu zionis Israel) dan melancarkan serangan dengan menggunakan senjata otomatis kaliber 145mm ke arah pesawat-pesawat tempur Apache hingga membuat mental pasukan
Di antara aksi-aksi spektakuler ini adalah serangan terhadap permukiman Yahudi terbesar di Tepi Barat permukiman Yahudi “Ariel” serangan terhadap anggota keamanan dan imigran Yahudi yang tengah dalam perjalanan menuju permukiman tersebut. Sementara para pelaku aksi brhasil meloloskan diri dari lokasi dalam keadaan selamat. Demikian juga serangan terhadap kapal militer
Realita ini didukung dengan kesaksian-kesaksian dari
Sementara itu media
Bisa dibilang aksi militer berani yang dilakukan Brigade al Qassam ke permukiman Yahudi “Ariel” telah menimbulkan benturan di kalangan intelijen Israel karena aksi yang dilakukan sayap militer Hamas ini tidak pernah diperkirakan sebelumnya. Hal inilah yang membuat mereka semakin cemas dan khawatir pascaaksi terakhir yang dilakukan al Qassam.
Tragedi Intelijen
Sumber-sumber keamanan Israel dalam laporan yang dilansir harian Israel Yedeot Aharonot menyebut aksi-aksi yang dilakukan Brigade al Qassam terakhir adalah tragedi terbesar intelijen pada abad terakhir dan tidak pernah terjadi semisalnya dalam sejarah dinas intelijen dunia.
Dalam aksi-aksi ini terungkap bahwa sayap militer gerakan Hamas ini telah mencatat perkembangan kekuatan roket yang dimiliki gerakan. Selait roket al Qassam harian Israel Maarev mengisyaratkan bahwa sel militer al Qassam memiliki senjata roket anti tank. Hal ini menambah kemampuan perlawanan yang untuk pertama kalinya pada bulan Oktober lalu berhasil menembakan roket jarak menengah ke arah permukiman Yahudi Netifut di Nagev wilayah selatan Palestina terjajah 1948. Hal ini mendorong para pemimpin militer zionis
Menurut pendapat para pengamat semua indikasi yang dihasilkan dari data-data aksi terakhir yang dilakukan Brigade al Qassam akibat keberanian dan akurasi serangan terhadap target serta taktik militer yang digunakan menunjukan bahwa Brigade al Qassam telah menuju era baru dalam konflik melawan entitas zionis Israel. Artinya bahwa “kaedah kermainan telah berubah” dalam menghadapi militer penjajah
perlu diingat bahwa laporan militer
Para pengamat meyakini bahwa kondisi baru gerakan Hamas di Jalur