Infopalestina-Gaza: Pasukan penjajah Zionis Israel telah menculik lebih dari sepuluh ribu wanita Palestina sejak tahun 1967 di antaranya sebanyak 700 wanita diculik selama intifadhah al Aqsha yang meletus September 2000 lalu. Saat ini masih ada 110 wanita Palestina yang mendekam di dalam penjara-penjara Zionis Israel.
Data ini terungkap dari hasil penelitian yang dilakukan seorang peneliti mantan korban penculikan militer Israel Abdul Nasher Auni Farwana yang juga menjabat sebagai direktur bidang data departemen urusan tahanan Palestina. Setelah melakukan kajian menyeluruh terhadap situasi dan kondisi para tahanan wanita Palestina yang mendekam di dalam penjara-penjara Zionis Israel.
Farwana menjelaskan mayoritas besar tahanan wanita Palestina dijebloskan ke dalam penjara Israel Telmond. Sebanyak 5 tahanan berusia kurang dari 18 tahun. Di antara tahanan ada yang sedang hamil dan sejumlah lainnya adalah para ibu yang meninggalkan anak-anak mereka tanpa ada yang menggantikan kedudukannya.
Dalam penelitiannya Farwana merekam berbagai tindakan kasar dan pelecehan terhadap korban saat terjadi penculikan dan penahanan mereka diteror dan diintimidasi. Belum lagi saat mereka menjalani pemeriksaan dan interogasi. Mereka banyak mendapatkan perlakukan keras dengan berbagai macam penyiksaan tanpa mempedulikan jenis kelaminnya.
Farwana mengatakan dinas keamanan Israel berupaya sungguh-sungguh dan terus melakukan inovasi cara untuk merendahkan menekan dan melecehkan kehormatan dan kemuliaan mereka dengan masuknya para penjaga tahanan ke bagian-bagian tahanan siang dan malam saat mereka sedang tidur. Dalam banyak kesempatan dinas keamanan melakukan penyerbuan secara mendadak ke kamar-kamar tahanan secara langsung dan dengan tiba-tiba tanpa ada kesempatan buat mereka untuk menutupi auratnya. Pada kesempatan lain dinas keamanan juga merobek sapu tangan dan jilbab yang bisa mereka kenakan untuk menutup auratnya.
Menurut Farwana otoritas penjara Israel sengaja menempatkan para tahanan wanita Palestina dengan tahanan (wanita) kriminal Israel dalam satu bagian. Para tahanan kriminal ini terus melakukan tindakan yang mengganggu dan menekan para tahanan Palestina bakhan mereka sering berteriak-teriak saat para tahanan Palestina melaksanakan shalat. Selain melontarkan kata-kata kotor dan pelecehan. (seto)