Mon 5-May-2025

Aparat Abbas Siksa Tawanan Palestina Hingga Cacat

Senin 3-September-2007

Tulkarm – Infopalestina: Detik-detik menyakitkan dirasakan oleh keluarga pemuda Palestina Umar Mahmod Abbas (31) asal desa Firaun selatan Tulkarm (utara Tepi Barat) sebab ketika ia pulang dari tahanan setelah ditangkap aparat keamanan Palestina ternyata ia sudah tidak utuh lagi.

Kegembiraan karena masa tahanan berakhir ternyata setelah tiga hari ditahan ia berubah. Tubuhnya kurus bahkan tidak mampu keluar dari mobil yang mengantarkannya dari pusat introgasi aparat keamanan Palestina. Ia tak mampu berjalan tak mampu berbicara sepatah-katapun setelah tanga dan kaki kirinya lumpuh dan mulut hancur.

Pemuda Umar pelan-pelan dan berat mengungkap apa yang terjadi dengan dirinya “kisah itu bermula Rabu lalu tepat pukul 11 malam ketika sebuah surat panggilan datang. Saya diminta untuk datang ke markas keamanan di kota Tulkarm pada pukul 10 pagi esok harinya. Katanya mereka ingin berbicara dengan ku setengah jam saja.” Turunya mengisahkan awal deritanya.

“Setibanya di sana semua barang-barang pribadi saya disita termasuk kaca mata minus saya. Meski saya bilang kaca itu saya butuhkan namun mereka tetap menolak. Mereka membawa saya ke dokter militer yang dipanggil Asyraf. Saya sampaikan kepadanya bahwa saya sedang rawat jalan karena merasak sakit di dada dan tingginya kadar kolestrol.”

Perjalanan siksa

Umar mengatakan “Namun dokter tersebut tidak mengindahkan. Seorang dengan pakai militer datang dan menyeretku ke sebuah sel kecil atau lebih tepat toilet. Mereka tutup kepala saya warna hijau seperti halnya seragam Hamas dan mengikat kedua tangan saya dengan warna hijau seperti halnya Hamas. Mereka mengatakan ini adalah cadar Hamas ini adalah ikat kepala Hamas. Saya diminta membuka kedua kaki saya selebar-lebarnya kemudian memerintahkan saya mendekat ke tembok dengan kondisi seperti itu.”

“Beberapa saat kemudian tiba waktu untuk introgasi. Para introgrator didatangkan dari luar Tulkarm sehingga tidak ada hubungan dengan keluarga tahanan. Mereka dari Ramallah”

Umar melanjutkan ceritanya “Mereka mulai bicara : “Kami tahu kamu tidak memiliki senjata dan bukan anggota tentara eksekusi namun kami ingin tahu posisi kamu di organisasi Hamas setelah itu kami lepas kamu” Saya menjawab: “Saya bukan anggota struktural saya hanya pendukung dan simpatisan gerakan Hamas saja.” Mereka kemudian membentak saya dengan ucapan kotor dan menghina seperti :”Mengakulah (maaf) anjing jika tidak kami pecahkan kepalamu dengan sepatu bot ini dan kami akan kamu bunuh tanpa seorang pun tahu.” Sungguh ucapan itu malu keluar dari mulut orang Palestina.”

Umar menyimpulkan dirinya ditangkap atas laporan aktifis Fatah di desanya karena dendam karena calon wakil anggota Dewan Daerah di sana dari Fatah kalah telak dengan Hamas.

Bentuk-bentuk penyiksaan

Umar menambahkan “Satu kali introgasi berlangsung satu hingga dua jam. Ketika selesai mereka menjebloskan lagi ke dalam sel dengan kondisi diikat erat. Saya bilan kepada mereka saya sedang menderita pengakit. Namun mereka justru menarik tanganku ke atas sehingga rasa sakit semakin terasa. Mereka bilang “Ini belum apa-apa. Semakin kamu kukuh semakin kamu lihat warna-warni siksaan”

“Di hari berikutnya kaki dan tangan saya dibuka lebar-lebar dari jam 9.30 kamis malam hingga jam 6.00 jumat pagi. Hari jumat pun tetap diintrogasi tanpa menghormati hari agung itu”

Setelah shalat jumat – tapi tidak ada shalat di sana – intrograsi dimulai namun tubuh saya lemas karena lelah. Saya merasakan sakit di dada. Saya minta tidak ada introgasi. Saya pun dimasukan ke sel. Jantung saya mulai berdetak kencang. Saya mulai merasakan sakit di wajah saya dan berat di tangan dan kaki. Saya mengetuk pintu sel namun tidak dibukakan oleh penjaga. Saya sudah tidak berdaya. Mereka mengirim saya ke RS pemerinta namun tak seorang pun oleh mendekat kepadaku untuk berbicara. Bahkan mereka mengancam perawat yang menangani saya untuk tidak mengungkap kondisi saya jika tidak mereka akan memecatnya. Dan begitulah ketika hati nurani mereka sudah mati.” (bn-bsyr)

Tautan Pendek:

Copied