Mon 5-May-2025

Zehar Ungkap Dokumen Penilepan Uang Rakyat oleh Petinggi Fatah

Rabu 25-Juli-2007

Infopalestina-Gaza: Mantan Menteri Luar Negeri Palestina Dr. Mahmud Zehar memaparkan sejumlah dokumen dan angka yang berhasil di sita dari markas-markas keamanan Fatah di Jalur Gaza 4 Juni lalu yang membuktikan seberapa jauh kerusakan dalam masalah keuangan dan administrasi yang dilakukan para petinggi gerakan Fatah dan otoritas Palestina.

Zehar mempertanyakan tentang 30 milyar dolar milik para petinggi Palestina yang masuk ke rekening-rekening luar dan lebih dari 3 milyar dolar masuk ke rekening dalam negeri. Sementara dana anggaran tahunan pemerintah hanya sebesar 13 milyar dolar saja?!.

Hal tersebut diungkapkan Zehar dalam pertemuan politik di masjid al Kabir di kamp pengungsi al Buraij tengah Jalur Gaza Selasa (24/07) malam. Dia mengatakan “Salam Fayadh terlibat dalam sekandal kerusakan ini. Hamas memiliki banyak dokumen yang membuktikan itu dan akan dipaparkan pada waktu yang tepat.”

Dia menegaskan bahwa di sana ada dokumen-dokumen yang membuktikan bahwa Komisi Central Fatah telah melakukan penyelidikan terhadap Salim Za’nun Ketua Dewan Nasional Palestina atas penggelapan dana sebesar 2 juta dolar milik bangsa Palestina.”

Zehar mengungkap sejumlah penggelapan dan penggunaan dana publik secara tidak legal berupa angka-angka yang membuktikan keterlibatan sejumlah petinggi Fatah. Di antaranya adalah Nabiel Abu Radina (penasehat Presiden Abbas) Salam Fayadh Muhammad Rasyid (penasehat mending Presiden Arafat) dan yang lainnya.

Zehar mengatakan “Masih ada dokumen-dokumen tentang komisi pengawas di dewan legislatif pada bulan Mei 1998 yang membuktikan sekandal keuangan mencapai 326 juta dolar dan Abu Radina mendapatkan 33 ribu dolar dari Arafat untuk keperluan putrid-putrinya di Inggris.”

Berdasarkan dokumen ini pihak Zionis Israel telah melakukan penyelidikan terhadap salah seorang pengusaha minyak Israel bernama yang memnyetor setengah juga Shekal setiap tahun kepada Muhammad Dahlan jumlah yang sama juga disetor ke dinas keamanan pertahanan Palestina di Tepi Barat dan 400 ribu Shekal kepada Rasyid. Mereka terlibat dalam dokumen jual beli fiktif.

Zehar menegaskan kebijakan otoritas Palestina bersifat monopoli. Tidak pernah ada tender terutama mengenai harga minyak buah-buahan dan barang-barang lainnya. Dengan tujuan membagi-bagi laba antar senior pelaksana di dinas-dinas dan institusi-institusi otoritas Palestina.

Dokumen ini juga menjelaskan penolakan Israel mengenai transfer dana sebesar satu juta Shekal kepada seorang pejabat selain (Muhammad) Dahlan yang didapat setiap bulan dari pajak gerbang al Minthar (Karni). Zehar menambahkan laporan komisi pengawas di dewan legislatif pada bulan Februari 2006 menunjukan penggelapan dana 315 juta dolar dari anggaran pemerintah. Pada waktu yang sama dilakukan penyelidikan atas penggelapan lain sebesar 700 juta dolar.

Zehar menegaskan dirinya telah membaca sejumlah dokumen dan angka-angka yang membuktikan keterlibatan para petinggi dan tokoh penting di gerakan Fatah dan otoritas Palestina dalam tindak kejahatan penggelapan dan penggunaan dana tidak legal milik negara selama lebih 10 tahun.

Dokumen Skandal Keamanan dengan Penjajah

Sebuah dokumen rahasia yang dikeluarkan direktur operasi dinas keamanan intelijen Palestina di Jalur Gaza yang ditujukan kepada Presiden Mahmud Abbas membuktikan keterlibatan dinas keamanan Abbas dalam aktivitas mata-mata terhadap para pejuang Palestina dan lokasi-lokasi penembakan roket-roket Palestina ke permukiman-permukiman Yahudi di wilayah Palestina 1948.

Satu di antara ribuan dokumen rahasia yang berhasil disita Hamas dari markas-markas keamanan Abbas di Jalur Gaza ini menjelaskan aktivitas mata-mata terhadap para (pejuang) penembak roket dari berbagai daerah disebutkan di antaranya adalah “timur Beit Lahiya daerah instalasi di Beit Lahiya daerah Qalibu ke arah timur dari kota Beit Lahiya.”

Dokumen ini juga mengungkap kembali penyebutan Presiden Palestina Mahmud Abbas aksi peluncuran roket Palestina ke arah permukiman-permukiman Yahudi di “al Abats” yang selalu dia ulang-ulang penyebutannya dalam berbagai pernyataan pers kepada media massa.

Dokumen ini menyebutkan janji direktur operasi dinas keamanan intelijen Palestina untuk bertindak menghentikan serangan roket-roket Palestina ke wilayah Israel yang disebutnya dengan “konspirasi internal”.

Ribuan Dokumen Disita Hamas

Sebagaimana dilaporkan situs ini sebelumnya setelah berhasil menguasai Jalur Gaza Gerakan Perlawanan Islam Hamas berhasil menyita dokumen “sangat berbahaya” tentang realita dan praktek yang dilakukan dinas keamanan dari markas-markas dinas keamanan Abbas di Jalur Gaza. Dokumen ini membuktikan keterlibatan para petinggi dinas keamaman dan kelompok di dalam Fatah terlibat korupsi penyimpangan moral dan bekerjasama secara langsung dengan penjajah Zionis Israel serta pembentukan “pasukan maut” untuk membunuh menyiksa dan menciptakan kekacauan keamanan.

“Gerakan Hamas mengetahui dokumen ini setelah Abu Mazen (Presiden Abbas) memutus pintu dialog dan melontarkan tuduhan bohong dan keji terahdap gerakan (Hamas)” tegas petinggi Hamas Dr. Khalil Hayyah. Dokumen ini juga mengungkap sebab-sebab yang mengakibatkan pembesihan Jalur Gaza dari dinas keamanan yang ditangisi Abbas tegasnya.

Dokumen tulisan tangan Muhammad Dahlan saat pertemuan Abbas dengan Olmert ini menyebutkan penyerahkan 2500 pucuk senjata dan 2 juta peluru/mimis oleh Israel kepada kelompok Dahlan di Tepi Barat untuk menghadapi gerakan Islam di sana.

Hamas memiliki dokumen-dokumen yang menegaskan keterlibatan dinas keamanan dan pertahanan dalam penyadapan terhadap mendiang Presiden Yaser Arafat Presiden Mahmud Abbas dan sejumlah tokoh demi mempovokasi para pejabat. Mereka berhasil menjatuhkan para menteri dan pejabat kala itu dengan cara hina mereka merekam putri-putri (para pejabat) secara memalukan dan menjadikannya alat tawar dalam praktek-praktek provokatif yang murahan jelas Hayyah.

Anggota parlemen Palestina ini menjelaskan “Dinas keamanan dan intelijen umum Palestina memiliki informasi tentang negara-negara Arab dan Islam. Informasi-informasi ini dipakai untuk memblokade sebagian negara Arab.” Bahkan jelas Hayyah dinas keamanan melakukan perdagangan kerja intelijen dan mata-mata.

Hamas berhasil menyita laporan di markas-markas dinas keamanan pertahanan Palestina yang berisi informasi-informasi tentang para pemimpin gerakan dan al Qassam. Informasi ini kemudian disampaikan ke pihak penjajah Zionis Israel. Selanjutnya Israel mengeksekusi sejumlah petinggi gerakan dan al Qassam dengan membunuh atau menculiknya.

Hayyah juga mengungkap ada skandal penyimpangan moral yang membuat kening berkerut yang dilakukan para petinggi dan personel dinas keamanan pertahanan melalui rekaman dan dokumentasi skandal dan perilaku-perilaku mesum mereka. Untuk selanjutnya rekaman ini digunakan untuk melakukan kerja-kerja provokaif terhadap pelaku dan merealisasikan rencana-rencana yang diinginkan.

Dokumen ini juga mengungkap adanya rencana kelompok dalam Fatah tentang pembentukan kesatuan-kesatuan khusus memantau apa-apa yang berkaitan dengan gerakan Hamas. Baik mengenai para pemimpinnya anggotanya dan sikap-sikapnya. Bahkan bukan saja yang berkaitan dengan Hamas namun juga faksi-faksi perlawanan Palestina lainnya secara keseluruhan.

“Ketika intelijen Zionis Israel mengatakan bahwa Hamas telah menguasai gudang-gudang intelijen kami di Gaza sungguh mereka telah berkata yang sebenarnya tentang hal itu” tegas Hayyah. Dia menambahkan “Saat ini kami memiliki ribuan dokumen yang menunjukan aktivitas mata-mata dan rekaman (kontak langusng dengan Israel)” yang dilakukan dinas keamanan pertahanan Palestina. Dia menegaskan apa yang dia sampaikan ini hanya 1% dari dokumen yang kini ada ditangan Hamas.

Petinggi Hamas ini menyebut sebuah dokumen pengakuan salah seorang personel keamanan kepresidenan yang membuktikan keterlibatan dinas keamanan kepresidenan dalam perencanaan dan pemberian instruksi pembunuhan terhadap PM Ismail Haniyah di gerbang perbatasan Rafah. “Hamas akan menjaga dokumen dan bukti-bukti ini untuk disampaikan kepada tim pencari fakta Liga Arab agar bisa diambil langkah-langkah sesuai dengan undang undang Palestina” ungkap Hayyah.

Dokumen pemasangan alat penyadap di rumah mendiang Prsiden Arafat dan Presiden Abbas oleh dinas keamanan pertahanan jusa ada di tangan Hamas. Tidak hanya sebatas itu mereka juga memiliki rekaman informasi yang membahayakan dinas keamanan Arab.

Informasi ini berbicara tentang negara-negara Arab dan Islam berbicara tentang situs-situs dan tempat-tempat para tokoh agama dan politik. Semua informasi itu dimasukan dalam file ”ruang lingkup hubungan internasional”. Hayyah menegaskan ”Sekiranya tidak membahayakan secara strategis dan internasional pasti kami ungkap sekarang.” (seto)

Tautan Pendek:

Copied