Infopalestina: Dalam sebuah sisipan mingguan di harian Israel Yedeot Aharonot akhir Juni 2007 diturunkan laporan khusus yang membahas salah satu bab dari buku “Nuqtatul Laa-‘Audah” (Titik Tak Kembali) karya jurnalis Rownin Bergman yang mengungkap kronologis detail rencana pembunuhan pendiri gerakan Jihad Islam Dr. Fathi al Shikaki pada Oktober 1995 di Malta Italia sekembali korban dari sebuah konferensi di Libia.
Dalam buku ini disebutkan bahwa PM Israel Yitzhak Rabin pada Januari 1995 memerintahkan pembunuhan Shiqaqi menyusul serangan yang dilakukan gerakan Jihad Islam dalam aksi Beit Leid yang menewaskan 22 orang Israel dan mencederai 108 orang lainnya. Setelah instruksi dikeluarkan Mossad mulai mempersiapkan operasi pembunuhan melalui kesatuan “Sel Caesar”. Shikaki sendiri sebelum aksi serangan di Beit Leid bertahun-tahun berada dalam pantauan
Rabin menerima nasehat Shagi dan memerintahkan persiapan rencana alternatif untuk membunuh Shakaki di luar Damaskus. Mossad mengatalam kesulitan atas instruksi ini namun tetap melaksanakan sesuai dengan apa yang diinginkan Rabin. Shikaki sebagoi tokoh yang menjadi buron musuh tidak banyak keluar dari Damaskus dan dijaga ketat sebagaimana dinyatakan orang-orang
Meski mengalami kesulitan Mossad membuat rencana alternative dan berupaya untuk melaksanakannya. Pada awal bulan Oktober tahun 1995 Shikaki mendapatkan undangan untuk mengikuti koferensi yang mempertemukan para petinggi organiasi-organisasi (Palestina) di Libia. Mossad mendapat informasi bahwa Said Musa Mirarah (Abu Musa) dari Fatah akan ikut hadir dalam konferensi ini. Salah seorang anggota Mossad yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa Abu Musa adalah seteru Shikaki. Bila dia ikut dalam konferensi maka Shikaki pasti akan ikut. Maka orang-orang khusus Mossad diminta untuk melakukan persiapan.
Ruter perjalanan Shikaki menuju Libia sudah diketahui oleh Mossad dari perjalanan-perjalanan sebelumnya yakni melalui
1. Menculik Shikaki saat berangkat dari
2. Adapun rencana kedua adalah menghabisi Shikaki saat berada di
Dalam penerbangan pertama kedua dan ketiga Shikaki tidak muncul.
Sesaat Shikaki menunggi di
Pada 26 Oktober Shikaki kembali ke
Dia menyewa kamar no. 616 untuk satu malam. Pada pukul setengah dua belas siang Shikaki keluar dari hotel untuk berbelanja. Dia masuk toko dan membeli baju. Kemudian berpindah ke toko lain dan membeli tiga buah kemeja. Demikian menurut kronologi yang diungkap Mossad. Shikaki terus melanjutkan berjalan kaki di
Pengendaran sepeda motor mendekati Shikaki hingga berada di sampingnya dengan penuh hati-hati. Dan seorang yang dibonceng dibelakngnya mengeluarkan senjata dari balik baju yang dilengkapi dengan peredam suara langsung menembak Shikaki. Tiga timah panas menembus kepalanya hingga yakin bahwa dia tidak akan lolos dalam keadaan hidup dalam aksi pembunuhan ini.
Langkah selanjutnya adalah membersihkan lokasi dari segala bukti dan menjauhkan penyelidikan sejauh-jauhnya dari kemungkinan keterlibatan
Belakangan diketahui bahwa anggota sel Caesar yang melancarkan operasi pembunuhan terhadap Shikaki mereka juga terlibat dalam upaya percobaan pembunuhan terhadap Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas di Amman Yordania Senin (
Dr. Fathi Shikaki lahir di kamp pengungsi Rafah wilayah selatan Jalur Gaza pada tahun 1951. Menyelesaikan pendidikannya di bidang kedokteran di Universitas al Zaqariq Mesir. Dia mendirikan gerakan Jihad Islam di Palestina bersama rekan-rekan Palestina yang belajar bersama dia di Mesir. Lebih dari sekali ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara