Infopalestina-Ramallah: Pemerintahan illegal yang dibentuk Presiden Mahmud Abbas mulai melancarkan propaganda untuk menekan peran masjid-masjid lembaga zakat dan organisasi-organisasi Islam. Pemerintahan yang dipimpin Salam Fayadh ini juga mengeluarkan tuduhan kepada perlawanan Palestina sebagai “teroris” dan berfaham “nihilisme”.
Tuduhan semacam ini dilontarkan oleh salah seorang menteri pemerintahan yang inkonstitusional ini Abdul Razaq Tahya dalam pertemuan dengan sejumlah khatib dan imam masjid di wilayah Tepi Barat Kamis siang (28/06). Yahya yang saat itu berada di sebelah Salam Fayadh mengatakan bahwa pemerintahnya bertindak “melawan” Israel dengan segala sarana yang bisa diterima masyarakat internasional. ”Pemerintah Palestina melawan
Lontaran keji Yahya terhadap perlawanan bukan kali ini saja. Pada tahun 2003 saat dia menjabat menteri dalam negeri menyebut perlawanan sebagai “terorisme dan kekejaman”. Pernyataan Yahya ini mendapatkan protes dan kecaman dari rakyat Palestina.
Sementara itu Salam Fayadh tokoh yang ditunjuk Abbas membentuk pemerintahan darurat dengan mengesampingkan keberadaan dewan legislatif Palestina menyebut masjid-masjid Palestina sebagai “pusat-pusat penyebaran fitnah dan kebencian pembunuhan dan mendukung kesewenang-wenangan.” Dia mengatakan bahwa pemerintahnya bertekad “memerangi masjid-masjid dan pemikiran sesat yang disebarkannya”. Dia menyerukan para khatib dan imam-imam masjid untuk mendukung pemerintahnya dalam kondisi sensitif seperti sekarang ini.
Sedang menteri wakaf pemerintahan darurat Jamal Bawatina menjanjikan apa yang disebutnya “penataan kembali departemen wakaf dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan pendahulunya dengan mengangkat sejumlah besar pegawai.” Dia mengatakan akan memecat sebagian besar pegawai baru atau mereka yang diangkat pemerintah (Hamas) dengan bermusyawarah bersama para ahli.
Bawatina berjanji akan menguasai seluruh institusi sekolah dan lembaga zakat di bawah departemennya dan membuatnya tunduk pada system dan hukum. Departemen wakaf dari pemerintahan illegal ini juga telah mengundang para khatib dan imam-imam masjid untuk hadir dalam acara yang disebutnya “pertemuan terbuka” dengan Salah Fayadh dan Yahya di Ramallah Kamis (28/06). Dengan dalih “untuk menjaga peran masjid dalam persatuan dan persaudaraan antar orang Palestina.” Tapi yang terjadi menurut para peserta yang hadir pertemuan ini pada dasarnya bertujuan untuk mengintimidasi imam-imam masjid dan meneror mereka yang bekerja memakmurkan masjid untuk membantu pemerintahan yang dibentuk Abbas. (seto)