Infopalestina-Gaza: Jurubicara Gerakan Perlawanan Islam Hamas Fauzi Barhum mengatakan apa yang terjadi di Jalur
Dalam pernyataan khusus kepada Infopalestina Rabu (27/06) menambahkan ”Agresi penjajah
Barhum melanjutkan ”Menyebut perlawanan dengan sebutan milisi di depan banyak kamera televisi itu adalah untuk menyambut tuntutan Amerika dan Zionis Israel dan setelah menyebut sayap militer bersenjata yang tidak saja membela kehormatan Palestina namun juga kehormatan umat Arab dan Islam sebagai milisi. Penyebutan semua itu sangat berbahaya.”
Jurubicara Hamas ini menegaskan keluarnya dekrit Presiden Abbas yang membubarkan perlawanan Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza adalah guna menyambut dengan cepat proyek Zionis – Amerika untuk membunuh para pejuang dan menyebut mereka dengan teroris agar tanah Palestina bersih dimasuki tank-tank penjajah Zionis Israel.
Barhum menambahkan “Agresi ini merupakan konspirasi untuk memberangus issu Palestina dari seluruh bentuknya. Saya yakin ini sebagai titik perubahan yang berbahaya dalam kehidupan perlawanan Palestina dan kehidupan bangsa Palestina yang diambil oleh Mahmud Abbas.” Dia mengisyaratkan “Proses politik dan kompromi sebelumnya adalah bukti terbaik dalam menghinakan dan menghancurkan bangsa Palestina.”
Barhum menegaskan tidak seorangpun memiliki kemampuan melucuti senjata Palestina. Dia mengatakan “Saya yakin keputusan seperti ini tidak tahu siapa Hamas (gerakan) yang ingin membersihkan Palestina dari penjajah dan atek-anteknya yang ingin menjual issu Palestina.” Barhum melanjutkan “Bukan Abbas saja yang bisa menentukan kebijakan politik Palestina. Bukan Muhammad Dahlan saja yang bisa mempengaruhi issu Palestina. Yang menentukan politik Palestina adalah senjata perlawanan.”
Barhum juga menjelaskan bahwa konspirasi kini telah meliputi gerbang perbatasan Rafah dengan Mesir dan gerbang-gerbang lain. Tujuannya adalah untuk memberlakukan blokade politik dan ekonomi terhadap pemerintahan persatuan nasional dan rakyat Palestina. “
Jurubicara Hamas ini menyebutkan ada tekad yang kuat dari pemerintahan persatuan nasional yang dipimpin PM Ismail Haniyah untuk membuka gerbang-gerbang penyeberangan ini karena sebagai nafas satu-satunya bagi Jalur Gaza. Dia menjelaskan telah ada pembicaraan antara PM Ismail Haniyah dan Direktur Intelijen Mesir Umar Sulaiman mengenai masalah ini. Selain kontak antara Kepala Biro Politik Hamas Khaled Misy’al dengan Sekjen Liga Arab Amer Musa dengan pihak Mesir dan sejumlah negara Arab untuk kembali mengaktifkan gerbang penyeberangan Rafah.” (seto)