Gaza – Infopalestina: Dr. Khalil Abu Laila salah satu pimpinan gerakan Hamas menilai factor utama penyelenggaraan KTT kwartet Syarm Syeikh adalah mencari cara yang bisa menghabisi Hamas dan tentu dengan mendukung Abbas.
Ia menilai Israel selama ini gagal membekuk Hamas dan kemudian memanfaatkan pihak Arab dan Palestina yang dianggap moderat untuk mewujudkan impian itu.
Abu Laila menyatakan PM Israel Ehud Olmert berharap melalui KTT itu bisa memancing di air keruh dan mambuka harapan baru untuk melakukan normalisasi dengan negara-negara Arab.
Diperkirakan KTT Syarm Syeikh diselenggarakan Senin ini (25/06) yang mencakup pertemuan presiden Palestina Mahmod Abbas PM Israel Ehud Olmert Presiden Mesir Husni Mubarak dan Raja Jordania Abdullah II. Media Israel menyebut ptertemuan itu sebagai “KTT Para Penakut” dari ekses jatuhnya Jalur Gaza ke pangkuan Hamas.
Abu Laila mengaku memiliki sejumlah dokumen penting soal perangkat yang digunakan aparat keamanan untuk melakukan intruksi dari pemimpin Israel untuk menjatuhkan dan mematai-matai Palestina Arab dan dunia Islam. Ia menegaskan semua dokumen-dokumen itu akan dikecam dalam komite investigasi yang dibentuk oleh Liga Arab atau diserahkan kepada Mahkamah Palestina jika lembaga ini sudah direformasi.
Pimpinan di Hamas ini menegaskan gerakannya bersama elemen di dalamnya yang legal dan sesuai dengan udang-undang akan mampu memimpin perjalanan rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Disamping itu ia menilai dihentikannya dialog merupakan bukti ketundukan terhadap syarat-syarat yang didiktekan oleh Israel dan Amerika serta upaya untuk mengembargo Hamas dan rakyat Palestina yang memilihnya. Padahal semua pihak tahu bahwa tidak jalan keluar dari kemelut krisis yang sekarang dialami Palestina kecuali dengan dialog yang prinsipnya adalah kesepakatan Mekah. (atb)
