Front Kerakyatan Semua Pimpinan Palestina Berdialog

Infopalestina-Damasqus : Anggota Biro Politik Front Kerakyatan Palestina DR. Mahir Tahir menegaskan para pejabat Palestina di luar negeri berkewajiban melangsungkan dialog nasional secara menyeluruh yang diikuti oleh seluruh elemen dan faksi-faksi Palestina untuk menghadapi krisis perpecahan di tubuh Palestina saat ini.

Ia menyebutkan menghindari dialog dengan gerakan Hamas adalah langkah keliru karena Hamas saat ini merupakan kekuatan rill di Palestina ungkapnya.

Tahir menjelaskan situasi Palestina saat ini dalam kondisi sangat kritis yang memungkinkan masuknya kekuatan-kekuatan asing untuk mengobok-obok atau mengintervensi masalah Palestina.

Pernyataan ini diungkapkan Tahir dalam konfrensi persnya kemarin Sabtu (23/6) di Damasqus yang dilansir oleh infopalestina.com. ia menegaskan tidak ada pilihan bagi kita kecuali menyatukan rakyat Palestina jika kita mau melaksanakan tanggung jawab nasional dengan akal yang jernih dan fikiran yang sehat demi memelihara proyek-proyek nasional.

Tidak ada pilihan bagi kita kecuali harus melakukan dialog secara menyeluruh dengan mengakomodir semua elemen dan mendiskusikanya secara transparan. Semua pihak mengajukan pandangan secara jelas dan terbuka ungkap Tahir. Ia menambahkan menolak dialog dan menciptakan front tandingan tidak akan memperbaiki Palestina bahkan menambah terpuruknya krisis ini.

Palestina saat ini tidak perlu menghadang kelompok bersenjata lain di dalam tubuh Palestina. Sebab kita sedang berada pada pase pembebasan nasional rakyat sedang hidup dalam penjajahan. Oleh karena itu setiap pertentangan senjata dalam negeri hanya akan menguntungkan Israel. Karena kita hidup masih dalam penjajahan mereka.

Oleh karena itu ungkap Tahir pihaknya sedang berusaha bekerja sama dengan pihak-pihak Palestina maupun bangsa Arab untuk mendorong terciptanya dialog nasional Palestina.

Terkait dengan pertemuan Mahmud Abbas (presiden pemerintahan darurat Palestina) Ehud Olmret (perdana menteri Israel) Husni Mubarak (presidean Mesir) dan Pemimpin Yordania Raja Abdullah II yang dijadualkan akan bertemu Senin besok (25/6) Tahir meyakini tidak akan bermanfaat sedikitpun bagi bangsa Palestina. Yang jelas-jelas diuntungkan dalam pertemuan ini adalah pihak Israel. Yang diinginkan Israel bukan perdamaian tetapi menyerahnya bangsa Palestina kepada mereka. Dengan demikian tidak mungkin ditemuakan solusi apapun bagi masalah ini kecuali kalau Israel menurunkan arogansinya. Ia menegaskan tidak ada solusi apapun melalui perundingan politik dengan Israel karena mereka didukung oleh Amerika yang menginginkan rakyat Palestina menyerah kalah atau dapat didikte oleh mereka ungkapnya. (asy)