Sat 10-May-2025

Presiden Yaman Serukan Abbas dan Haniyah Berdialog dan Komitmen Perjanjian Makkah

Sabtu 23-Juni-2007

Infopalestina-Sanaa: Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh menegaskan pentingnya dialog antara dua gerakan Hamas dan Fatah sebagai cara terbaik untuk menyelesaikan perselisihan dan ajang konfirmasi. Keduanya harus berdialog dalam ruang linkup komitmen penuh melaksanakan kesepakatan Makkah sebagai keharusan bagi kedua belah pihak tanpa prasyarat apapun demi kepentingan bangsa Palestina dan persoalan Palestina secara adil.

Hal tersebut disampaikan presiden Yaman saat melakukan pembicaraan melalui telepon Jum’at (22/06) dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas dan PM Palestina Ismail Haniyah secara terpisah.

Sumber-sumber pemerintah Yaman di Sanaa menyatakan bahwa Presiden Abdullah Saleh menegaskan ”Usulan apapun yang disampaikan pihak manapun adalah demi kemaslahatan bangsa Palestina. Sehingga perselisihan tidak boleh mengakibatkan terjadinya pertumpahan darah Palestina oleh tangan orang-orang Palestina.” Abdullah Saleh menjelaskan ”Kekuasaan harus dilihat sebagai hutang bukan pampasan perang.” Dia juga menyerukan agar semua pihak memperhatikan tujuan-tujuan dan target-target kekuatan-kekuatan luar yang menyerang kepentingan bangsa Palestina dengan berdiri di belakan satu pihak tertentu yang membantu tujuan-tujuan penjajah Zionis Israel yang bertujuan menyulut perselisihan dan pertumpahan darah antara anak bangsa Palestina dan membayakan issu Palestina dan hak-haknya.”

Presiden Yaman kembali menegaskan sikap negaranya yang mendukung bangsa Palestina ”dalam segala hal yang bisa mendukung Palestina dan memperkokoh persaudaraan dan persatuan nasional Palestina serta mendukung perjuangannya demi mengambil hak-haknya yang sah dan mendirikan negara merdeka di atas tanah airnya dengan ibukota al Quds.”

Pihak Yaman sendiri telah mengungkapkan keprihatinannya atas apa yang terjadi di Palestina akibat perselisihan dan perpecahan internal. Serta mengingatkan akan bahayanya bagi kepentingan tertinggi bangsa Palestina serta hak-hak dan issunya secara adil dan sah.” (seto)

Tautan Pendek:

Copied