Sat 10-May-2025

Hamas: Pemisahan Gaza dan Tepi Barat Tidak Akan Mulus

Selasa 19-Juni-2007

Infopalestina-Gaza: Gerakan Perlawanan Islam Hamas kembali menegaskan kelompok kudeta dari gerakan Fatah telah keluar dari konstitusi dan undang-undang bahkan telah melakukan kejahatan yang merusak identitas dan loyalitas dengan melakukan upaya pemisahan antara Jalur Gaza dengan Tepi Barat sekadar untuk melaksanakan rencana dan konspirasi Amerika dan Zionis Israel.

Dalam pernyataan yang diterima koresponden Infopalestina di Gaza Hamas menyatakan “Sekarang telah jelas siapa yang ingin melancarkan rencana Amerika dan Zionis Israel di kawasan melakukan kudeta terhadap institusi yang sah dan konsensus nasional Palestina melanggar kesepakatan Makkah demi kepentingan pribadi dan kemenangan individu jauh dari kepentingan bangsa Palestina yang tinggi. Jelas pula siapa yang ingin menghindarkan bangsa Palestina dari kekacauan keamanan dan chaos eksekusi jalanan pembakaran dan penghancuaran lembaga-lembaga serta dari aksi pemberangusan issu Palestina sesuai dengan rencana Dayton dan Menlu Amerika Condoleezza Rice.”

Hamas mengungkapkan keprihatinannya atas hakikat konspirasi ini yang mulai nampak jelas setelah pengumuman “pemerintahan darurat bersamaan dengan pernyataan pemerintah Amerika untuk mendukung penuh terhadap pemerintahan illegal yang dianggap Ehud Olmert sebagai sekutu yang dia suplai dana yang tadinya diharamkan untuk rakyat Palestina. Yang hari ini diumumkan oleh penasehat presiden Abbas Nabiel Abu Radina bahwa otoritas Palestina akan mulai melakukan dialog dan perundingan langsung dengan rezim Zionis Israel. Pada saat yang sama dia menyatakan menolak secara mutlak untuk melakukan dialog apapun dengan gerakan Hamas dan menolak bekerjasama dengan tim pencara fakta setelah Azam Ahmad menegaskan bahwa Presiden Abbas menerima dan menyambut tim tersebut.”

Hamas menegaskan bahwa “kelompok kudeta dari Fatah terus melakukan kejahatan di Tepi Barat atas sepengrtahuan Abbas. Merena melakukan kejahatan dengan menggunakan cara-cara pembasmian. Mereka menyangka dengan cara-cara semacam ini gerakan Hamas akan terbasmi habis. Sebagaimana dinyatakan secara terang-terangan oleh penasehat Presiden Abbas Ahmad Abdul Rahman yang mengumumkan pengusiran Hamas dari system politik Palestina. Dia lupa bahwa Hamas berakar dan mengalir di tubuh bangsa Palestina sebagaimana darah yang mengalir di dalam tubuh.”

Hamas menjelaskan bahwa apa yang dinyatakan adalah hasil dari apa yang terjadi di Tepi Barat saat ini berupa kejahatan terhadap bangsa Palestina. Khususnya penyerbuan pembakaran dan penghancuran rumah-rumah para tahanan Palestina yang mendekam di dalam penjara Israel termasuk rumah para tokoh lembaga tinggi Palestina seperti para anggota dewan dan pemimpin bangsa terutama pembakaran rumah Ketua Parlemen Palestina (yang kini mendekam dalam penjara Israel) Dr. Aziz Duweik pemimpin Hamas Adnan Ashfur dan serangan terhadap istri dan anak-anaknya rumah Syaikh Jamal Thawil (walikota al Bira) serangan terhadap rumah keluarga para pejuang dan syuhada dengan membakar dan menghancurkannya. Semua itu adalah kejahatan yang belum pernah terbayangkan. Dan semua itu terjadi atas dukungan Zionis Israel setelah membuka semua perlintasan militer untuk dilalui kelompok ini dari Jalur Gaza menuju Tepi Barat sambil memberikan senjata amunisi dan logistik perang.”

Tidak berhenti sampai di sini “Bahkan mereka melakukan pembantaian hakiki terhadap media massa dan para wartawan di Tepi Barat setelah melakukan terror dan ancaman terhadap mereka yang bekerja di bidang ini melakukan peliputan atas semua kejahatan yang mereka lakukan. Mereka mengancam pembunuhan penculikan dan pembakaran kantor dan rumah-rumah mereka sebagaimana dialami wartawan Hasan al Tity yang diserbu rumah dan kantornya kemudian dibakar dan dihancurkan selain ancaman pembunuhan apabila berbicara sesuatu yang berhubungan dengan kejadian tersebut. Demikian juga penembakan terhadap wartawan Abdul Fatah kemudian menculiknya dari rumah sakit tempat dia dirawat. Selain puluhan aksi kejahatan biadab lainnya.”

Hamas menyerukan kepada media massa memblow up apa yang terjadi di Tepi Barat dan tidak membiarkan mereka bebas melakukan aksinya. Kemudian memberitakan kejadian yang sebenarnya tanpa harus takut ancaman dan intimidasi. Hamas juga mengundang para wartawan untuk datang ke Jalur Gaza agar mereka bisa menyaksikan betapa damai dan aman wilayah tersebut setelah dilanda kekacauan keamanan dan chaos dari kelompok kudeta. Sekaligus menyaksikan kebebasan pers yang jauh dari segala ancaman dan intimidasi. (seto)

Tautan Pendek:

Copied