Gaza – Infopalestina: Sami Abu Zuhri jubir gerakan perlawanan Islam Hamas menampik pernyataan Ahmad Hils anggota badan revolusi Fatah bahwa Hamas memutus kontak dengan Fatah. “
Dalam komentarnya di konferensi persnya di Jalur Gaza siang ini Senin (18/06) Abu Zuhri mengisyaratkan bahwa pernyataan Ahmad Hils bahwa tidak ada jalan lagi berdialog dengan Hamas sebagai sebuah pernyataan atas kondisi internal di Fatah karena dalam gerakan ini ada kekosongan managemen dan system karena sejumlah elit gerakan ini kabur.
Mengomentari pemutusan jalan dialog Abu Zuhri menyatakan bahwa informasi ini tidak ada dasarnya dan saudara Hils aneh kalau bicara soal ini karena Hamas mengajukan kepada dokumen penawaran dialog untuk mengakhiri konflik. Namun Abbas mengejutkan pihak Hamas dengan memutus dialog melalui pengeluaran dekrit yang membubarkan pemerintahan dan mengumumkan pemerintahan darurat. Ia mengisyaratkan bahwa respon gagasan Hamas dari pihak Fatah bersifat umum. Keputusan Abbas tidak mungkin keluar dalam waktu singkat sebelumnya sudah pasti melalui pembahasan mendalam. Ia menyatakan apa yang terjadi di Jalur Gaza merupakan perencanaan yang sudah ada untuk menggalkan dialog apapun antara Hamas dan Fatah.
Ia menyatakan elit Fatah berusaha memanfaatkan emosi kadernya untuk melegalisasi dan mengisi kekosongan managemen dan system setelah peristiwa Jalur Gaza dan sejumlah besar pimpinannya lari. Ia menambahkan Hamas mengetahui dengan baik ada dorongan kuat dalam kelompok Fatah untuk membahas siapa yang memimpin mereka setelah peristiwa
Apa buktinya? Zuhri melanjutkan kemarin ada tuntutan dari Fatah agar mengadili Dahlan dan hari ini kelompok di Fatah lainnya menyatakan tertutupnya dialog dengan Hamas. Abu Zuhri menandaskan gerakan Hamas selalu ingin berdialog dengan Fatah sebagaimana dengan semua faksi Palestina. Apalagi Khalis Mishal kepala biro politik Hamas menegaskan bahwa gerakan ini ingin dialog namun pihak penasehat presiden Abbas menyatakan tidak ada dialog. (atb)