Sat 10-May-2025

Misy’al Tolak Pengiriman Pasukan Internasional ke Jalur Gaza

Sabtu 16-Juni-2007

Infopalestina-Damaskus: Kepala Biro Politik Hamas Syaikh Khaled Misy’al menegaskan ide pengiriman pasukan internasional ke Jalur Gaza adalah ide yang tertolak dan tidak akan diterima. Menurutnya ada sejumlah negara yang telah menolak ide pengiriman pasukan internasional ini seperti Malaysia dan negara-negara yang tergabung dalam OKI.

Harian Ha’arets Jum’at (15/06) menyebutkan adanya rencana yang disepakati antara pemerintah Amerika dengan Presiden Abbas untuk mengirim pasukan internasional ke Jalur Gaza setelah melakukan musyawarah dengan pihak Israel kekuatan-kekuatan regional di kawasan dan Uni Eropa. Rencana ini juga menyebutkan ”pemisahan Jalur Gaza dengan Tepi Barat.”

Misy’al menegaskan “Ide pembagian tanah Palestina sama sekali tidak bisa diterima. Gaza bukan milik Hamas sebagaimana Tepi Barat juga bukan milik Fatah. Gaza dan Hamas adalah bagian dari tanah Palestina yang menjadi milik seluruh bangsa Palestina tidak ada monopoli bagi siapapin tidak untuk Fatah dan juga tidak untuk Hamas.”

Hal tersebut ditegaskan Misy’al dalam konferensi pers di ibukota Damaskus Suriah Jum’at (15/06). Dia menampik bahwa gerakannya memiliki niat untuk menguasai kepresidenan Palestina. Dia menjelaskan bahwa apa yang terjadi di Jalur Gaza adalah langkah darurat untuk mengatasi situasi.

Dia menegaskan “Tidak ada niat pada Hamas untuk melakukan kudeta terhadap system politik Palestina. Kami pertama kali mengetuk pintu pemerintahan untuk bisa masuk. Kami pun masuk melalui pintu yang sangat luas yaitu pemilu yang demokratis. Hamas sendiri adalah bagian dari pemerintah bagaimana mungkin melakukan kudeta terhadap dirinya sendiri.”

Dia menjelaskan “Tidak ada perubahan terhadap kondisi Jalur Gaza dari segi hukum dan politik. Hamas tidak berkuasa atas Gaza. Apa yang kami lakukan di Jalur Gaza adalah upaya mengatasi keamanan secara darurat dan bukan merubah politik dan hukum.”

Untuk itu dia menegaskan keputusan Abbas tidak memberikan solusi bagi krisis yang terjadi. “Tidak mengatasi perkara dan tidak menyelesaikan masalah” tegasnya. (seto)

Tautan Pendek:

Copied