Sat 10-May-2025

Olmert: Nasib Pasukan Abbas di Gaza Mengingatkan Kehancuran Pasukan Lahad di Libanon

Sabtu 16-Juni-2007

Infopalestina-Nazaret: PM Israel Ehud Olmert mengatakan kehancuran pasukan keamanan Presiden Mahmud Abbas di Jalur Gaza telah mengingatkan kembali kehancuran pasukan bayaran Israel pimpinan Anton Lahad di Libanon Selatan setelah pasukan Israel mundur dari wilayah tersebut pada Mei 2000.

Untuk diketahui sejak serdadu Zionis Israel berhasil dipukul mundur dari Libanon Selatan oleh Hizbullah milisi Libanon bayaran Israel pimpinan Anton Lahad melarikan diri ke Israel setelah memperoleh suaka politik di Prancis. Milisi berjumlah ribuan orang itu terbentuk sejak Israel menduduki Lebanon Selatan tahun 1978 hingga 2000. Setelah kabur dari Libanon pada tahun 2000 mereka gigih berusaha mencari suaka politik di berbagai negara.

Seperti dinukil harian Israel Yedeot Aharonot Sabtu (16/06) Olmert mengatakan bahwa gambaran para pemimpin dinas keamanan di bawah otoritas Abbas dan yang didukung oleh Amerika Serikat yang kini telah menyerah adalah menyimbolkan akhir upaya untuk sampai para proses kompromi Israel dengan Palestina.

Aharonot menegaskan Olmert akan menyampaikan kebijakan politik Israel kepada Presiden Amerika George W. Bush yang isinya adalah membuat isolasi antara wilayah Tepi Barat dengan Jalur Gaza. Hal itu bertujuan untuk memutus kemampuan pengaruh Hamas di Tepi Barat.

Mengutip sumber politik senior Israel Aharonot mengatakan bahwa ini adalah kepentingan (Israel). Harus waspada pada Hamas dan membantu Abbas beserta kekuatan-kekuatan moderat demi stabilitas kondisi.

Sumber Israel ini menegaskan Olmert mengungkapkan kelegaannya atas keputusan Presiden Abbas yang membubarkan pemerintahan persatuan nasional Palestina dan mengumumkan pemerintahan darurat. ”Ini yang kami serukan agar dikerjakan sejak awal hari pertama bergabung dengan Hamas. Kami katakan tidak akan keluar membawa kemenangan kecuali Hamas” ungkap sumber senior teresbut menirukan Olmert. Dalam waktu yang sama Olmert mengisyaratkan bahwa Abbas akan menjadi sekutu paling legal dan akan memdapatkan bantuan dari Zionis Israel juga dari dunia.

Mengenai gambaran pasukan Abbas ini seorang pengamat militer Israel di TV chanel 2 Israel Yahud Ya’ary mengatakan pasukan Abbas yang dibangun anggota parlemen Palestina Muhammad Dahlan di Jalur Gaza dengan dana dari Amerika dan dukungan Zionis Israel “telah hancur total ibarat tugu yang berguguran seperti daun.”

Dalam perbincangan di TV Chanel 2 Israel Rabu malam (13/06) Ya’ary mengomentari keberhasilan Brigade al Qassam menguasai markas-markas dinas keamanan terutama yang didirikan Muhammad Dahlan dengan mengatakan bahwa “apa yang terjadi di Jalur Gaza merupakan kudeta militer Islam yang belum pernah terjadi sejak 30 tahun. Realita di Gaza dari sekarang dan seterusnya akan menjadi realita baru yang membuat Zionis Israel mengambil keputusan yang belum pernah diambil sebelumnya. Mereka yang ada di Jalur Gaza sekarang ini bukan rekan lama Zionis Israel seperti Presiden Mahmud Abbas “Abu Mazen” dan petinggi Fatah lainnya namun Hamas.” (seto)

Tautan Pendek:

Copied