Dalam laporan yang diterima oleh Infopalestina kejahatan kelompok kudeta ini dilakukan dalam berbagai bentuk 22 kasus penembakan terhadap personal penculikan terhadap 23 orang 32 kasus perusakan terhadap hak milik penggeledahan penyerangan dan penembakan. Selama 72 jam kelompok kudeta ini hingga Kamis pagi ini kejahatan mencapai 45 jenis kejahatan.
Hamas mengisyaratkan bahwa kebanyakan peristiwa kejahatan tanpa tedeng aling-aling yang dilakukan orang yang sudah dikenal dan dengan menggunakan mobil aparat keamanan. Kebanyakan peristiwa kejahatan juga terjadi dekat markas dan pos keamanan dan polisi Palestina.
Laporan di atas hanya menyebutkan peristiwa yang sudah terjadi selain kasus ancaman yang dialami oleh elit gerakan Hamas seperti yang terjadi di Tulkarm yang isi ancaman itu adalah akan memindahkan kekacauan ini ke Tepi Barat. Kebanyakan kejadian kejahatan juga dilakukan dan diawasi penuh oleh aparat keamanan milik kelompok bersenjata Fatah. Seperti yang terjadi pada penggeledahan lembaga Tsuraiyah untuk Seni dan Budaya di Nablus. atau berupa penembakan langsung oleh aparat keamanan yang mengenai korban seperti di kamp pengungsi Al-Ain.
Di antara yang menjadi sasaran kejahatan kelompok kudeta adalah lembaga yang sebelumnya mengalami perlakukan kekerasan dari penjajah
Gerakan Hamas menegaskan semua kejahatan yang hingga kini masih berlangsung dan merembet ke Tepi Barat adalah tanggungjawab penuh presiden Palestina Mahmod Abbas sebagai pimpinan umum gerakan Fatah dan pimpinan aparat keamanan. Apalagi hingga sekarang belum keluar sikap tegas dari presiden dalam masalah ini.
Hamas menegaskan bahwa peristiwa ini tidak terjadi secara tiba-tiba namun karena ada perintah dari penanggungjawab. Dan kali ini dengan keikutsertaan aparat keamanan setelah melakukan pertemuan tertutup di sejumlah kebupaten di Tepi Barat.
Hamas kembali mengingatkan bahwa lebih dari 186 kekerasan terjadi di Tepi Barat dalam rentang pertama kejahatan yang dialami gerakan ini sejak awal tahun 2007.
Gerakan perlawanan ini menegaskan pihaknya tidak memiliki tujuan selain mewujudkan kemaslahatan nasional dan masalah utama yang dihadapi adalah dengan kelompok penjajah dan bukan dengan gerakan Fatah. Hamas merepresentasikan legalitas Palestina. Hamas berkorban melakukan kompromi dalam rangka menerapkan kesepakatan Mekah dan mensukseskan pemerintah nasional Palestina. (atb)