Mon 5-May-2025

Prediksi Israel; Al-Qassam Kalahkan Penjajah

Selasa 12-Juni-2007

Nazerat – Infopalestina: Sejak pekan-pekan terakhir ini terjadi perang tanding militer Israel melawan serangan Batalion Izzuddin Al-Qassam terutama dengan roketnya. Namun para pakar Israel memprediksi kemenangan akan dipetik oleh Al-Qassam.

Terutama pertempuran yang berlangsung di front Jalur Gaza Naqab Barat.

Pakar keamanan dan strategi Israel Zaev Shaef mengakui Israel sudah kalah di permukiman Sidrot di Naqab Barat jajahan Israel tahun 1948 melawan serangan perlawanan Palestina terutama Batalion Al-Qassam sayap militer Hamas.

Ia berkomentar di sebuah harian Haaretz edisi (08/06) bahwa meskipun Israel mengumumkan puluhan kali bahwa Hamas tertekan dan ingin gencatan senjata ini sama sekali tidak menghapus bahwa Israel kalah di Sidrot.

Zaev menyimpulkan bahwa ada serangan imbal balik antara Israel dengan kelompok perlawanan Palestina namun Israel kemudian meralat adanya perimbangan militer dengan Hamas.

Ia menambahkan apa yang terjadi di Sidrot tidak pernah terjadi sejak perang penjajahan Palestina tahun 1948. ia menegaskan keputus-asaan kepala baldah Sidrot adalah satu bukti dan pemandangan seorang kakek-kakek yang tidak mau turun dari bus menuju rumahnya adalah bukti lain betapa apa yang terjadi di Sidrot adalah aib nasional.

Zaev menegaskan apa yang terjadi di Sidrot bisa menjalar ke permukiman Israel lainnya di sebelah selatan. Ia menyatakan pemerintah Israel akan gagal menjadikan Sidrot menjadi “proyek pertahanan nasional”.

Zaev menayatakan di balik peristiwa ini ada dua hakikat strategi penting pertama perubahan-perubahan di medan pertempuran akan memasuki level strategi dan bukan saja di level geografi namun Israel akan mendapatkan nol jika yang terjadi di Jalur Gaza juga terjadi di Tepi Barat. Karenanya Israel menurut Zaev harus mengisolasi Tepi Barat dan menolak rencana keamanan Amerika yang diajukan Jenderal Daytona.

Zaev mengomentari rencana Daytona menyatakan harus ada gencatan senjata hakiki di Jalur Gaza kemudian dipindahkan ke Tepi Barat.

Kedua harus dihapus seutuhnya kaida strategi yang dicanangkan David Ben Gorion bahwa ketika pertempuran militer berlangsung maka Israel harus secepatnya ke tanah musuh maka sekarang musuh (kelompok perlawanan) juga menyerang ke wilayah Israel. (atb)

Tautan Pendek:

Copied