Dahlan Ambil Paksa Kendali Fatah dan Terapkan Rencana Israel

Gaza – Infopalestina: Dr. Shalah Bardawil jubir Fraksi Perubahan dan Reformasi menegaskan masalah gerakan Hamas bukan dengan gerakan Fatah namun karena pasukan Israel mendukung dana dan senjata kelompok sempalan pimpinan Muhammad Dahlan.

Bardawil menyatakan kelompok ini mencabut paksa pimpinan gerakan Fatah dan presiden Mahmod Abbas tidak mampu menentang gagasan Mohamad Dahlan. Padahal orang terakhir ini bukan pimpinan di Fatah tapi hanya anggota di Dewan Revolosioner yang memaksakan diri memimpin Fatah.

Bardawil menilai apa yang terjadi di Rafah selama beberapa hari lalu menyusul pembunuhan Syahid Ahmad Abu Harb pimpinan penting di Batalion Al-Qassam hanya bagian dari parade konflik gerakan Hamas dengan Israel secara tidak langsung. Dalam pernyataan persnya ia menegaskan kisah kota Rafah tercipta karena Israel sudah yakin bahwa konflik internal Palestina yang dipicu oleh kelompok kudeta terhadap Hamas tidak menghentikan gerakan ini berhenti menyerang roket ke Israel. Karenanya Israel memindahkan konflik itu ke utara wilayah Rafah untuk mendepak perlawanan di perbatasan Palestina jajahan Israel tahun 1948.

Bardawil menyebutkan kisah itu berawal sepekan lalu. Ketika dialog tenang berlangsung antar faksi perlawanan Palestina dan pihak Mesir di Kairo sejumlah kelompok kudeta menyerang kelompok Batalion Al-Qassam dan menembakinya untuk melemahkan kelompok perlawanan Palestina. Kemudian para pelaku kejahatan dikejar dan salah seorang di antara mereka dibunuh kemudian terjadi kesepakatan gencatan senjata dengan intervensi Mesir.

Namun kelompok kudeta kemarin kembali membunuh seorang pimpinan Batalion Al-Qassam yaitu Ahmad Abu Harb seperti yang diminta Israel. Bentrokan pun kembali terjadi sebelum akhirnya Mesir kembali menjadi mediator untuk melakukan gencatan senjata.

Menurut anggota parlemen Palestina ini mediasi Mesir tidak menjadi jaminan menghentikan bentrokan. Sebab pada kelompok kudeta dan perusuh itu mengikuti loyal Israel secara langsung. (atb)