Wed 7-May-2025

Haniyah: Pihak-pihak Internal Palestina Berupaya Gagalkan Pemerintah

Sabtu 9-Juni-2007

Infopalestina-Gaza: PM Palestina Ismail Haniyah menetapkan 5 fokus untuk mengakhiri chaos dan kekacauan keamanan di Palestina. Dirinya meminta negara-negara Arab membantu senjata kepada pasukan keamanan gabungan yang dibentuk baru-baru ini yang melibatkan seluruh dinas keamanan dan kepolisian Palestina untuk melaksanakan rencana keamanan dan tidak memberi senjata pada pihak-pihak tertendu tanpa yang lainnya.

Hal tersebut disampaikan Haniyah dalam khutbah Jum’at kemarin di sebuah masjid di kota Gaza. Haniyah mengatakan ”Poin tertama adalah agar negara-negara Arab dan negara-negara tentangga khususnya yada berada dalam satu jarak untuk berpihak kepada semua pihak di Palestina.” Dia menegaskan ”Tidak bisa diterima pihak Arab manapun membantu senjata kepada pihak terntentu tanpa yang lainnya.”

Haniyah menambahkan ”Laporan Komandan Keamanan Bersama Jenderal Said Fanuna menegaskan adanya kekurangan dalam jumlah besar masalah logistik dan senjata. Untuk itu pihaknya meminta pihak Arab membantu senjata kepada pasukan keamanan gabungan Palestina.”

Poin kedua lanjut Haniyah ”Penghormatan terhadap semua kesepakatan yang telah ditandatangani antara faksi-faksi Palestina mulai dari kesepakatan Kairo tahun 2005 Piagam Rekonsiliasi Nasional pada 2006 dan kesepakatan Makkah tahun 2007.” Haniyah menegaskan bahwa ”orang-orang Palestina tidak butuh kesepakatan-kesepakatan namun bentuh penghormatan terhadap kesepakatan-kesepakatan tersebut dan komitmen padanya.”

Untuk poin ketiga inisiatif Haniyah ini menyebutkan tentang perlunya ”keyakinan pada partisipasi politik.” Sementara poin keempat adalah ”harus dilakukan reformula institusi keamanan yang jauh dari tarikan-tarikan politik. Haniyah menambahkan ”Pandangan keamanan harus berdiri di atas landasan melindungi warga dan tanah air bukan penjajah.”

Kemudian poin kelima atau yang terakhir dari inisiatif Haniyah ini adalah ”tidak boleh ada intervensi luar terhadap urusan internal Palestina. Keputusan harus independen.” Haniyah mengingatkan ”Pembicaraan Amerika dan Israel tentang senjata dan dana ke dalam (Palestina) sesungguhnya bertujuan untuk berlanjutnya konflik internal Palestina dan menebar fitnah.”

Haniyah menegaskan ”Rencana keamanan yang diasumsikan mulai dilaksanakan dalam waktu sedekat mungkin adalah rencana yang diarahkan untuk mengatasi chaos dan kekacauan keamanan. Bukan untuk menyerang perlawanan melucuti senjata mereka dan organ-organnya. Ini berbeda dengan rencana keamanan sebelumnya.”

Haniyah mengkritik kelambanan Arab dalam memberikan bantuan kepada pemerintah Palestina. “Gerakan saudara-saudara kita Arab masih sangat lambat tidak sebanding dengan penderitaan yang dialami bangsa kita. Bantuan itu harus dilakukan dalam cara dan komitmen yang berbeda.”

Meski demikian ungkap Haniyah embargo yang diberlakukan terhadap bangsa Palestina telah lemah dari sebelumnya di tengah-tengah semangat juang bangsa Palestina. Dia menegaskan saat ini masalahnya tergantung kepada apa yang disebtnya “saat sebelum runtuhnya embargo”.

PM Ismail Haniyah menyerukan kepada negara-negara Arab untuk melihat kepada semua pihak di Palestina tanpa membeda-bedakan. Agar tidak memasukan senjata ke pihak-pihak tertentu tanpa yang lainnya. Dia menengarai sebagian negara Arab yang tidak disebutkan namanya telah memberikan bantuan kepada pihak-pihak tertentu di Palestina dan mempersenjatai mereka untuk melawan pihak-pihak lain di Palestina.

Haniyah menambahkan ”Ada pihak-pihak yang tidak menginginkan kondisi Palestina stabil. Mereka berupaya menggagalkan pemerintahan persatuan nasional Palestina” Dia menegaskan ”Tekanan terus-menerus tidak akan berhasil apapun bentuknya dalam merubah system baru. Tidak akan ada perubahan berdasarkan agenda luar dan kehendak Amerika dan Israel.” Haniyah menyiratkan adanya “pihak-pihak internal Palestina yang bekerja untuk menggagalkan pemerintahan persatuan nasional Palestina.” (seto)

Tautan Pendek:

Copied