Tue 6-May-2025

Haniyah: Bangsa Palestina Tak Akan Ulangi Kesalahan Tragedi

Jumat 8-Juni-2007

Infopalestina-Gaza: PM Palestina Ismail Haniyah mengatakan “Generasi baru Palestina telah matang dalam dua dasawarsa terakhir. Mereka haus akan kebebasan perdamaian dan hidup terhormat di tanah airnya.” Dia menegaskan bahwa bangsa Palestina tidak akan mengulangi kesalahan tragedi (nakhba) tahun 1948 dan akan tetap eksis mengakar di tanah airnya berapapun harga yang harus dibayar akan terus melawan penjajah sebagai hak legalnya.

Penegasan tersebut dinyatakan Haniyah dalam artikel yang dimuat di harian Inggris Guardian dalam rangka memperingati 40 tahun penyempurnaan pendudukan tanah Palestina oleh Israel pada perang 1967. Dia menegaskan “Perang tahun 1967 akan tetap menjadi jeda yang tidak sempurna dan tidak ada sesuatupun yang akan menghentikan perjuangan bangsa kami demi pembebasan tanah dan pendirian negara Palestina yang memiliki supremasi penuh dengan ibukota al Quds.”

PM Palestina menyatakan bahwa resolusi PBB 2955 dan 3034 menegaskan hak seluruh bangsa yang “tidak bisa diganggu” dalam menentukan nasib dan legalitas perjuangannya melawan hegemoni asing dengan segala cara yang mungkin.

Haniyah mengatakan “Para petinggi penjajah Zionis kala itu (perang 1967) digerakan oleh tujuan strategis tunggal yaitu mengakhiri konflik dan penguasaan atas segela hal yang tersisa dari Palestina dan menyempurnakan proses pembersihan ras yang telah dimulai pada tahun 1948 dan mereka tidak tahu bahwa mengakhiri konflik ini akan membutuhkan lebih banyak lagi keunggulan militer.”

Haniyah menambahkan “Negara penjajah melalui perang kolonialisme adalah yang mengancam hak orang-orang Palestina untuk hidup di atas tanah mereka. Israel terus melawan kehendak masyarakat internasional dengan membangun tembok pemisah rasial yang mencaplok wilayah tepi barat.”

Dalam tulisannya Haniyah mempertanyakan “Adakah negara barat yang mungkin bisa menerima pada abad 21 ini warganya dipenjara dan ditahan di kantong-kantong?” Dia menegaskan bahwa langkah pertama menuju perubahan kondiri targis ini adalah “barat mengajak dialog pemerintah persatuan yang memiliki pandangan pendirian negara merdekat di atas seluruh Palestina yang diduduki penjajah Zionis Israel dalam perang 1967 dan pembongkaran seluruh koloni permukiman Yahudi di Tepi Barat serta pembebasan seluruh tahanan Palestina sebanyak 11 ribu tahanan yang ada di penjara-penjara Zionis Israel.”

PM Palestina juga menyerukan masyarakat internasional agar mengakui hak seluruh pengungsi Palestina untuk kembali ke rumah-rumah asal mereka diusir secara paksa oleh Israel. Dia menegaskan negara penjajah harus mengakui hak-hak mendasar bangsa Palestina untuk membuktikan keinginannya terhadap perdamaian. (seto)

Tautan Pendek:

Copied