Infopalestina-Alquds: Mayoritas besar koresponden jajak pendapat yang dilakukan The Palestinian Information Center mengungkapkan keyakinannya bahwa gencana senjata baru perlawanan Palestina dengan militer penjajah
Sebanyak 8432% koresponden menyatakan bahwa kemaslahatan Palestina tidak membunuhkan gencatan senjata baru antara perlawanan Palestina dengan penjajah
Jajak pendapat ini dilakukan antara 28 Mei hingga 3 Juni dan melibatkan 5097 koresponden. Jajak pendapat ini dilakukan bersamaan dengan eskalasi bentrokan senjata antara pasukan penjajah Zionis
Pemerintah Siap Adopsi Inisiatif Gencatan
Pemerintah Palestina sendiri Senin (04/06) telah menyetujui untuk mengadopsi inisiatif gencatan senjata yang diajukan Presiden Abbas. Yaitu dengan melakukan “gencatan menyeluruh timbal balik dan bersamaan” dengan pihak penjajah Zionis
Menteri Penerangan Palestina yang juga Jurubicara Pemerintah Palestina Dr. Mustafa Barghotsi mengatakan “Pemerintah akan mendukung Presiden Abbas dalam upayanya merealisasikan kesepahaman gencatan khusus internal Palestina ini. Dengan penegasan perlindungan terhadap kesepakatan dan konsensus nasional Palestina dan seruan kepada semua faksi untuk mengadopsi kesepahaman ini.”
Muatan poin ke 1 2 dan 3 dari inisiatif ini adalah agar faksi-faksi Palestina menghentikan serangan roket dan sebaliknya Israel juga harus menghentikan aksi-aksi serangan udara darat dan lautnya. Dan hal ini harus berlaku juga di Tepi Barat tidak hanya di Jalur Gaza saja.
Inisiatif ini juga menegaskan penyempurnaan proses ini begitu ada penerimaan dari berbagai pihak. Agar segera dihentikan semua aksi pembunuhan pengusiran dan penculikan oleh penjajah Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Selain mengadakan solusi masalah orang-orang yang menjadi korban pengusiran pembuangan dan penahanan melalui kesepakatan tertentu.
Inisiatif ini juga mencakup pembebasan para menteri anggota legislatif serta para kepala dan anggota dewan daerah. Kesepakatan juga mencakup penarikan
Sementara itu pemerintah penjajah Zionis
Barghotsi menegaskan penjajah