Mon 5-May-2025

Kisah Tragis Sopir Taksi Gara-gara Berjenggot

Selasa 5-Juni-2007

Gaza – Infopalestina: “Saya orang Fatah lihat kartu anggota saya” ujar pemuda Mundzir Al-Misri asal Mesir (31) yang berprofesi sebagai sopir di kotaGaza dan pelajar di Universitas Al-Quds terbuka. Namun kata-kata dan ID cardnya tidak menyelamatkan dirinya dari milisi pasukan penjaga presiden Mahmod Abbas. Sebab bukan karena identitas kartunya yang jadi masalah tapi “jenggotnya” yang bergelayutan di dagunya. Bahkan ia kena sasaran tembak setelah dipukuli dan disiksa. Sejak saat itu ia menjadi penghuni ranjang pasien di RS Asy-Syifa kotaGaza.

Jenggotlah penyebabnya

Ketika ditanya penyebab sopir ini bercerita “Saya ceritakan dari awal. Saya pelajar Universitas Al-Quds terbuka dan bekerja sebagai sopir. Hari Selasa (15/05) saya keluar rumah untuk mengikuti ujian. Selesai ujian saya ke RS anak An-Nasr untuk mengangkut saudara saya ke rumahnya di wilayah Tel Islam. Di sana dua orang wanita meminta kepada saya untuk mengantar ke RS Asy-Syifa karena ada kerabatnya yang meninggal. Karena kondisi sulit saya menolaknya. Namun akhirnya saya menerima permintaan karena orang tua saya meminta saya menolong mereka”

Mundzir mengambil jalan memutar agak jauh menghindari milisi keamanan dan perlintasan yang mereka pasang. Di jalan kami menemukan dua pemuda yang ikut menumpang dengan tujuan sama. Keduanya ikut karena permintaan dua perempuan sebelumnya.

Namun Mundzir tidak menyadari akan menemukan perlintasan baru yang menghadangnya dan dijaga oleh kelompok bertopeng “pasukan 17” dari atas sebuah gedung. Sebelum sampai di gedung itu kami sudah diberondong tembakan dan teriakan untuk berhenti. Mereka meminta identitas kami dan dua pemuda yang menumpang dan kami semua memelihara jenggot kami. Mereka langsung bertanya “Kamu orang Hamas?” saya jawab “saya tidak ada hubungan apapun dengan Hamas karena saya hanya sopir taksi.” Hal itu juga ditegaskan oleh dua wanita penumpang taksi saya. Salah seorang di antara mereka tiba-tiba mengatakan “Dia bohong dia dari Hamas” Setelah itu saya hanya melihat aksi pemukulan terhadap saya di sekujur tubuh saya”

Tidak hanya itu pasukan milisi juga menembaki kaki Mundzir tanpa belas kasihan. “saya menjerit kesakitan dan saya berharap mereka meninggalkan saya” tiba-tiba saya seorang di antara mereka mengtakan “ini sakit?” yang lain mengatakan “Kamu Hamas wahai penghianat” kakinya menginjakku dengan keras.

Para milisi itu bahkan mengambili barang-barang milik pribadi Mundzir seperti dompet hendphone uang dan semu miliknya bahkan dokumen-dokumen pribadinya. Saat mereka mengambil dompet Mundzir ia mengatakan “Saya ada kartu anggota Fatah” namun mereka tidak peduli dengan kartu itu dan hanya pukulan dan cercaan yang ia terima.

Tapi kenapa mereka memukuli meski ia mengatakan dari Fatah? Mundzir mengatakn mereka haus darah kayaknya mereka tidak mendapatkan orang sebelum kami maka kami yang jadi mangsa empuk mereka tegas Mundzir.

Ketika korban tidak beradaya salah satu di antara mereka mengusulukan dibawa ke RS namun yang lain mengatakan harus dibiarkan saja hingga meninggal. Kondisi dibiarkan seperti itu hingga Mundzir kesakitan dan akhirnya datanglah sebuah mobil yang membawanya ke RS Asy-Syifa.

Sementara dua pemuda yang bersamanya menumpang taksinya Mundzir mengatakan mereka berdua dihajar dan disiksa dan ditembak kakinya. Bahkan ia dicerca dengan kata-kata yang menghina Tuhan.

Selama beberapa hari Mundzir dirawat di RS kemudian dipindah ke sebuah RS Israel karena orang tuanya dianggap memiliki posisi di kalangan aparat keamanan keamanan presiden. (atb)

Tautan Pendek:

Copied