Infopalestina-Al-Quds : Ketua Gerakan Islayah jajahan 48 Syaikh raed Shaleh mengingatkan apa yang diberitakan koran Israel kahir-akhir ini tentang pembuatan terowongan baru di bawah kota Al-Quds.
Terowongan ini ungkapkanya bukan terowongan yang sekarang mereka kerjakan di bawah masjid Al-Aqsha yang ditutup-tutupi pemerintah Israel. Apa yang diberitakan selama ini hanya bagian kecil dari penggalian Israel di bawah Al-Quds untuk menghubungkan berbagai daerah di Kota Lama seperti daerah Silwan yang akan dihubungan dengan berbagai lembaga keagamaan Israel yang sudah berkantor di areal gerbang Al-Mugharibah (pintu utama Masjid Al-Aqsha)
Syiakh Shaleh menegaskan pemerintah Israel sudah mengalokasikan dananya yang cukup besar untuk membangun berbagai fasilitas di areal Al-Aqsha. Proyek tersebut akan dimulai bulan Juni ini bertepatan dengan peringatan 40 tahun penjajahan Israel terhadap Al-Aqsha. Mereka sengaja menjadikan moment ini untuk mendapatkan dukungan dari rakyatnya melalui jargon-jargon dusta dalam rangka yahudisasi Al-Quds dan pendeklarasian Al-Quds sebagai ibu kota abadi Israel.
Shaleh menjelaskan proyek Israel ini dimulai dengan datangnya puluhan ribu kelompok zionis ultra kanan ke wilayah Al-Quds sembari mengadakan berbagai upacara keagamaan. Mendeklarasikan bahwa 3000 anggota akan bersiap menuju gerbang Al-Quds kota Lama untuk mengadakan upacara yang lain.
Ketua gerakan ini justru mempertanyakan jika Yahudi yang mempunyai klaim dusta atas al-Quds tapi mereka begitu gigih dalam memperjuangkan Al-Quds agar dapat menguasainya secara mutlak didukung persenjataan lengkap. Lalu bagaimana peran dunia Arab dan Islam serta warga Palestina sebagai pemilik sah Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha.
Syaikh Shaleh menyatakan kekecewaanya terhadap sikap diam dunia Arab walau tiap hari mereka melihat kebiadaban Israel terhadap Palestina dan Al-Quds. dalam pada itu ia meminta dunia Islam dan Arab segera bergerak untuk menyelamatkan Al-Aqsha ini. (asy)
