Infopalestina-Gaza: Wartawan Inggris Alan Johnston koresponden kantor berita Inggris BBC muncul pertama kali dalam kaset video sejak pertama kali diculik di tangan kelompok “Jaisyul Islam” di Jalur Gaza pada 12 Maret lalu.
Dalam kaset rekaman video teresebut yang diedarkan melalui situs internat Johnston berbicara dalam bahasa Inggris dan mengatakan bahwa dirinya mendapatkan perlakukan yang baik oleh para penculiknya. Bahwa dirinya tidak mangalami kekerasan sedikitpun sejak diculik pertengahan Maret lalu.
Johnston muncul di karet rekaman video ini dengan mengenakan baju berwarga merah dan dalam keadaan sehat. Tidak nampak adanya bekas-bekas penyiksaan. Dengan potongan kepala dan janggut yang bersih seperti biasanya tanpa ada perubahan apa-apa dalam tampilan luarnya. Meski nampak dia mengalami penurunan berat badan. Hal ini nampak dari kondisi tubuhnya yang kelihatan lebih kurus.
Dalam rekaman video tersebut wartawan Inggris menyampaikan pesan kepada dunia tentang penderitaan yang dialami orang-orang Palestina selama 3 tahun dia berada di Jalur Gaza. Dia menegaskan pemerintah Inggris bertanggung jawab atas penderitaan yang dialami bangsa Palestina selama 40 tahun sejak berdirinya negara Zionis Israel di Palestina.
Johnston juga menyampaikan tentang penderitaan yang dialami bangsa Irak dan Afganitas. Dia mengatakan Inggris bertanggung jawab atas sebagian penderitaan dua bangsa tersebut dengan keberpihakannya kepada Amerika Serikat dalam melancarkan agresi di kedua negara tersebut.
Sementara itu kelompok “Jaisyul Islam” kembali menegaskan tuntutannya kepada pihak Inggris agar membebaskan para tahanan muslim yang dipenjara di Inggris terutama aktivis “Abu Qatadah”.
Pemerintah Palestina sendiri bersama faksi-faksi perlawanan Palestina lainnya telah mengacam aksi penculikan Johnston ini. Seraya mengingatkan bahwa tindakan tersebut telah memperburuk citra bangsa Palestina. Kecaman juga disampaikan asosiasi wartawan Palestina terhadap penculikan tersebut dan meminta agar Johnston segera dibebaskan. Penculikan Johnston sendiri mendapatkan kecaman luar di kalangan Palestina. Sejumlah kekuatan Palestina mengungkapkan kecemasan mereka atas perkembangan tersebut dan mengingatkan bahwa tindakan justru akan menghambar penyampaian hakibat kejahatan Zionis Israel ke dunia luar. (seto)