Infopalestina-Oslo: Pemerintah Norwegia satu-satunya negara Barat yang saat ini masih membangun hubungan dengan pemerintah Palestina Kamis (31/05) menyatakan pihaknya telah melanjutkan bantuan langsung kepada pemerintah Palestina. Langkah ini bertentangan dengan sikap para sekutunya di Eropa dan Amerika yang tetap memboikot bantuan untuk bangsa Palestina.
Dalam pernyataan resminya departemen luar negeri Norwegia mengatakan pihaknya telah menyerahkan 10 juta dolar untuk membayar gaji pegawai Palestina yang terlambat pembayarannya akibat blockade ekonomi yang diberlakukan terhadap bangsa Palestina sejak lebih setahun lalu setelah gerakan Hamas memenangi pemilu legislatif dan membentuk pemerintahan persatuan Palestina.
Menlu Norwegia Jonas Gahr Store dalam pernyataannya menambahkan “Kami berharap bantuan kami memberikan andil dalam memperingan krisis sosial yang dialami Palestina saat ini. Terutama bagi keluarga besar yang hidup dengan satu gaji.” Dia menegaskan sangat penting bagi masyarakat untuk memberikan bantuan ekonomi kepada pemerintah Palestina.
Bahkan dia mengatakan “Yang terpenting adalah tidak membatasi hanya pada bantuan kemanusiaan darurat saja. Namun juga harus memberikan andil dalam mendukung perbaikan pengelolaan institusi-institusi Palestina dan itu adalah babak menuju pendirian negara Palestina.”
Sejak pembentukan pemerintahan persatuan nasional Palestina oleh Hamas pada Maret lalu Norwegia adalah satu-satunya negara barat yang menyatakan normalisasi hubungan dengan pemerintah Palestina. Sementara Amerika dan Uni Eropa telah menggantungkan bantuan langsungnya kepada pemerintah Palestina pada awal tahun 2006 lalu setelah Hamas memimpin pemerintahan Palestina. (seto)