Anggota Komisi Central Fatah yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa “komisi mengalami kesulitan. Pihaknya tidak ingin masuk dalam konflik dengan Abbas terlepas dengan tindakan melampaui batas yang dilakukan Muhammad Dahlan. Dalam waktu yang sama Komisi juga tidak bisa berbicara menentangnya pada saat konflik terjadi antara Hamas dan kelompok Muhammad Dahlan yang ada di dalam Fatah.”
Sumber-sumber Fatah kepada al Ahram menegaskan “Kunci kesuksesan Dahlan dalam mendapatkan dukungan adalah karena dia dianggap sumber politik arab yang penting dan hubungannya yang sangat kuat dengan Amerika.”
Ditambah lagi adanya pihak Arab yang berhasil meyakinkan pemerintah Amerika untuk mengirim bantuan dana langsung kepada Dahlan. Bukan itu saja kemungkinan seorang pejabat atau yang lainnya telah membuka pintu Amerika kepada Dahlan dan memberikan dana bantuan langsung kepadanya. Menurut sumber Fatah ungkap al Ahram tidak saja mendapatkan dukungan dari Arab namun dia juga mendapatkan dukungan Eropa dan Amerika.
Masih menurut sumber Fatah kepada al Ahram Komisi Central Fatah sendiri pernah menolak penunjukan Dahlan sebagai mendagri Palestina karena dia bukan anggota komisi. Padahal ini adalah syarat yang disampaikan mantan Presiden dan Ketua Fatah Yaser Arafat yang menolak penunjukan Danlan meski Abbas tetap keukeuh pada sikapnya sehingga dia tetap menunjuk Dahlan sebagai keamanan dalam negeri Palestina posisi yang sedikit di bawah mendagri.
Menurut al Ahram sejumlah dokumen menujukan adanya kerjasama Dahlan dengan Menhan Israel Shaul Mofaz saat masih menjabat untuk membuat rencana pembunuhan Yaser Arafat. Berita ini ditampik mentah-mentah oleh Dahlan dan menuduk Hani al Hasan anggota Komisi Central Fatah yang kala itu menjabat sebagai mendagri Palestina pada masa presiden Arafat sebagai pihak dibalik berita bohong di atas.
Sementara itu ungkap al Ahram orang-orang dekat Sekjen Fatah di Tepi Barat Marwan Barghoutfi dan juga Barghoutsi sendiri tidak menyembunyikan perasaan marahnya terhadap perilaku Muhammad Dahlan dan kelompoknya. Terutama terkait dengan dominasinya terhadap gerakan Fatah dan konflik yang terjadi dengan gerakan Hamas. Selain masalah-masalah lainnya. (seto)